PM Israel Minta PBB Pindahkan UNIFIL dari Zona Berbahaya
15-November-24, 02:48Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - PM Israel Benjamin Netanyahu meminta Sekjen PBB untuk memindahkan pasukan penjaga perdamaian (UNIFIL) yang ditempatkan di Lebanon selatan dari "daerah berbahaya".
Hal itu diungkapkan Netanyahu dalam sebuah pernyataan video yang dikeluarkan oleh kantornya pada Minggu (13/10/2024).
"Bapak Sekretaris Jenderal, pindahkan pasukan UNIFIL dari daerah berbahaya. Ini harus dilakukan sekarang juga, segera," kata Netanyahu, dikutip dari AFP.
Adanya permintaan dari PM Israel tersebut lantaran lima pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon telah terluka.
Yakni dalam beberapa hari terakhir saat pasukan Israel berperang melawan kelompok Hizbullah di Lebanon selatan.
Dikutip dari Sky News, UNIFIL telah beroperasi di negara itu sejak 1978 setelah invasi oleh Israel.
Dalam permohonan langsung kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Benjamin Netanyahu mengatakan: "Penolakan Anda untuk mengevakuasi tentara UNIFIL menjadikan mereka sandera Hizbullah".
"Sudah saatnya bagi Anda untuk memindahkan UNIFIL dari benteng Hizbullah dan dari daerah pertempuran," ujar Netanyahu.
Ia juga mengatakan militernya telah berulang kali mengajukan permintaan tersebut tetapi ditolak.
"Ini membahayakan mereka dan nyawa tentara kami," tambahnya.
Netanyahu mengatakan Israel menyesalkan cedera yang dialami pasukan penjaga perdamaian PBB, dan melakukan "segala hal" untuk mencegah mereka terluka.
"Cara sederhana dan jelas untuk memastikan hal ini adalah dengan mengeluarkan mereka dari zona bahaya," jelas PM Israel.
Diketahui, UNIFIL saat ini memiliki lebih dari 10.000 tentara dari 50 negara dan sekitar 800 staf sipil. Mandatnya diperbarui setiap tahun oleh Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang.
Pasukan penjaga perdamaian bertugas menjaga ketenangan dan mengurangi ketegangan di sepanjang "garis biru" yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.