Pelaku Pembunuhan PSK di Bali Tak Tahu Korban Punya Bayi, Mengaku Menyesal

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pelaku pembunuhan pekerja seks komersial (PSK) di Bali, berinisial RAPB (26) mengaku tidak mengetahui bahwa AS (26) merupakan ibu tunggal dari seorang bayi perempuan berusia dua bulan.

RAPB mengaku menyesal membunuh AS. AS sebelumnya ditemukan tewas dalam kondisi terjerat kabel di sebuah sebuah rumah kos, Jalan Tukad Batang Hari I, Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali.

"Saya kecewa, sampai sekarang saya masih kepikiran, saya sungguh menyesali sekali atas perbuatannya saya," kata RAPB, saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar pada Jumat (6/1/2023).

"Belum tahu (korban memiliki bayi), baru tahu setelah saya sudah di sini (ditangkap polisi," ujar dia, di hadapan polisi dan sejumlah awak media.

Pria asal Blitar, Jawa Timur itu juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

"Untuk keluarga korban saya mohon maaf sebesar-besarnya atas perbuatan saya, saya mendoakan semoga arwah beliau diterima di sisinya dan tenang di alam sana," kata pelaku.

Dalam pengakuannya, RAPB mengatakan dia ke Bali berniat untuk mencari kerja tanpa modal sepeser pun.

Pada hari kejadian, Sabtu (31/1/2022), dia awalnya mendatangi sebuah perusahaan yang baru menerimanya bekerja, namun disuruh pulang untuk masuk kerja pada keesokan harinya.

Dia pulang dengan berjalan kaki ke kosnya Jalan Serma Gede, Banjar Sanglah Utara, Kota Denpasar. Setiba di kos, dia sempat tidur dalam kondisi lapar dan kelelahan.

Pada sore harinya, saking tak ada uang sepeserpun ia terpaksa meminum air keran di kamar kos untuk menghilangkan dahaga usai bangun tidur.

Dalal kondisi itu, ia pun mendapat ide untuk merampok perempuan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjajakan dirinya melalui aplikasi perpesanan atau Open Bo.

Sembari mendownload aplikasi Michat, dia juga menonton tips-tips cara melumpuhkan orang di kanal YouTube.

"Setelah itu saya memesan di aplikasi Michat, saya melakukan perjalanan ke lokasi sekitar sore, dari awal benar yang dikatakan saya menguasai barangnya, saya hanya ingin untuk makan kebutuhan hidup sehari-hari," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/07/071755978/pelaku-pembunuhan-psk-di-bali-tak-tahu-korban-punya-bayi-mengaku-menyesal