Usai Bunuh 5 Orang, Siswa SMK di Penajam Paser Utara Buat Keterangan Palsu, Ganti Baju dan Ajak Kakak Lapor RT
15-November-24, 02:31Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Sejumlah fakta baru seputar kasus pembunuhan di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur terkuak. Salah satunya soal cara pelaku mengaburkan aksinya.
Tersangka yakni JND, menghabisi nyawa lima korbannya yang merupakan satu keluarga menggunakan parang tanpa gagang sepanjang 60 sentimeter.
Para korban adalah Waluyo (35) ayah atau kepala keluarga, SW (34) ibu, RJS (15) anak perempuan pertama, VDS (11) anak kedua laki-laki, ZAA (3) anak ketiga laki-laki.
Setelah membunuh lima korban, pelaku sempat pulang dan ganti baju. Lalu ia mengajak sang kakak untuk melaporkan pembunuhan yang ia lihat ke pihak RT.
Saat itu ia mengaku melihat sekelompok orang membunuh para korban.
Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan bahwa, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.
Menurutnya keluarga tersangka dan keluarga korban memiliki konflik antara lain permasalah ayam dan korban tak mengembalikan helm selama tiga hari.
Salah satu keterangan dari keluarga korban mengatakan bahwa pelaku pernah menjalin hubungan asmara dengan salah satu korban yakni RJS (15).
Namun mereka tidak direstui oleh Waluyo dan istrinya yang juga menjadi korban, dengan alasan RJS sudah memiliki pasangan lain.
Sebelum melakukan aksi kejinya, JND sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.
“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).
Tersangka yang berada di rumah korban, mematikan meteran listrik sebelum masuk ke dalam rumah.
Pada saat itu hanya ada Ibu berinisial SW, anak pertama RJ, anak kedua VD, dan anak terakhir yang masih berusia 3 tahun yakni SAD, di dalam rumah.
Sementara korban lainnya yakni Waluyo sedang berada di rumah orangtuanya.
Waluyo kemudian kembali ke rumahnya dan saat memasuki ruang tamu ia langsung ditebas parang oleh tersangka.