Warga Tumpah Ruah di Depan Katedral untuk Sambut Paus Fransiskus
15-November-24, 02:12Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kawasan Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal telah dipadati umat Katolik yang ingin melihat langsung Paus Fransiskus yang akan bertemu dengan perwakilan umat, Rabu (4/9/2024).
Berdasarkan pantauan salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini sekitar pukul 14.58 WIB, trotoar di depan Gerbang 5 Masjid Istiqlal, persis di pintu masuk Gereja Katedral sudah dipenuhi oleh umat.
Saking ramainya, umat sampai tumpah ke badan jalan raya. Meski tidak memakan sampai satu ruas jalan, lalu lintas di sekitar Katedral jadi agak terhambat.
Masyarakat dari berbagai kalangan terlihat berdiri di trotoar, baik yang muda atau yang sudah rambutnya putih semua. Beberapa warga terlihat mengenakan pakaian adat.
Ada warga yang datang dari Papua, terlihat dari pakaian adat yang dikenakan. Ada pula yang memakai kemeja batik aneka warna.
Dalam keramaian, terlihat juga sejumlah warga negara asing. Mereka mengibarkan bendera merah putih dan bendera Vatikan berukuran kecil.
Bagian depan Gereja Katedral juga dipenuhi dengan karangan bunga untuk menyambut Paus Fransiskus.
Karangan bunga ini bertuliskan “Welcome to Indonesia Pope Francis, Congratulations on the launching of scholas Indonesia”.
Isi pesan dari karangan bunga ini sama. Masing-masing dikirim oleh para umat dan sejumlah organisasi Katolik di Indonesia.
Hingga saat ini, Jalan Katedral menuju Juanda masih bisa dilewati oleh kendaraan bermotor dan bus Transjakarta. Tapi, lajunya melambat karena keramaian yang ada.
Selama lawatannya ke Tanah Air, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo, bertandang ke Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, serta memimpin misa di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Madya di hadapan lebih dari 80.000 umat Katolik dari berbagai penjuru.
Kehadiran Paus kelahiran Argentina itu di Indonesia merupakan bagian dari kunjungan apostolik Paus di Asia dan Pasifik.
Kunjungan ini sebetulnya diagendakan pada 2020 lalu, namun tertunda karena pandemi Covid-19.