Kekeringan Gol Hojlund Ancam Masa Depan di Manchester United
Kekeringan Gol Hojlund Ancam Masa Depan di Manchester United
Penyerang Manchester United, Rasmus Hojlund, tengah menghadapi masa sulit. Kegagalannya mencetak gol dalam hampir tiga bulan terakhir telah menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depannya di Old Trafford. Performa mengecewakannya terlihat jelas dalam laga Piala FA kontra Fulham, Minggu (2/3) malam WIB, di mana Manchester United tersingkir melalui drama adu penalti 4-3 setelah bermain imbang 1-1. Meskipun diturunkan sebagai starter dan bermain selama 68 menit sebelum digantikan oleh Chido Obi-Martin, Hojlund gagal memberikan dampak signifikan. Satu-satunya tembakan yang ia lepaskan melenceng jauh dari sasaran, menjadi gambaran nyata inkonsistensi penampilannya.
Kegagalan ini memperpanjang catatan buruk Hojlund. Terakhir kali ia mencetak gol adalah pada laga Liga Europa melawan Plzen pada 12 Desember 2024. Sejak saat itu, ia telah melewati 18 pertandingan tanpa mampu menjebol gawang lawan. Kondisi ini semakin memperkuat spekulasi yang beredar di media, yang menyebutkan potensi penjualan Hojlund pada bursa transfer musim panas 2025. Rumor tersebut semakin menguat seiring dengan performa mengecewakan yang terus berlanjut. Ketidakmampuan Hojlund untuk memberikan kontribusi gol bagi tim telah menjadi beban tersendiri bagi Manchester United.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa Hojlund belum sepenuhnya beradaptasi dengan gaya permainan dan tekanan di Liga Inggris. Ia kerap terlihat kesulitan dalam memanfaatkan peluang yang tercipta. Kemampuannya dalam duel udara dan penyelesaian akhir masih jauh dari harapan. Pelatih Erik ten Hag tentu tengah menghadapi dilema. Di satu sisi, ia membutuhkan sosok penyerang tajam untuk memperkuat lini depan Manchester United. Di sisi lain, ia perlu mempertimbangkan potensi penjualan Hojlund jika pemain asal Denmark ini gagal menunjukkan peningkatan signifikan dalam waktu dekat. Kehadiran pemain muda seperti Obi-Martin menjadi indikasi bahwa klub tengah mempertimbangkan opsi lain untuk mengisi lini depan, sehingga masa depan Hojlund di Old Trafford kini berada di ujung tanduk.
Beberapa faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan performa Hojlund termasuk cedera, adaptasi dengan lingkungan baru, dan tekanan yang tinggi di salah satu klub terbesar di dunia. Namun, terlepas dari alasannya, fakta tetaplah fakta: Hojlund belum mampu memenuhi ekspektasi yang tinggi yang diletakkan padanya. Masa depan penyerang muda ini di Manchester United kini tergantung pada performanya dalam beberapa laga mendatang. Apakah ia mampu bangkit dari keterpurukan dan membuktikan kualitasnya, atau justru akan menjadi bagian dari daftar penjualan di bursa transfer berikutnya?
Catatan: Informasi tanggal dan detail pertandingan disesuaikan dengan konteks berita asli.