Pembangunan Bandara Kediri Dimulai April 2020
15-November-24, 01:38Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan bandara di Kediri, Jawa Timur, akan dimulai pada April 2020.
Bandara Kediri saat ini dalam tahap penetapan lokasi dan pematangan desain.
Pembangunan bandara ini akan dilakukan di lahan seluas 450 hektare. Rencananya, landasan pacu bandara (runway) akan dibangun sepanjang 3.000 meter.
Mengenai lahan yang belum dibebaskan, menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti, hanya tersisa 2 persen.
"Pembebasan (lahan) sudah sedikit lagi. Sekitar 98 persen (sudah bebas). Ground breaking 16 April 2020," ucapnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Bandara Kediri tersebut menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU. Rencananya bandara akan dibangun oleh PT Gudang Garam Tbk dan Angkasa Pura I sebagai pihak pengelola operasionalnya.
Namun, sebelum proses pembangunan, pihak pemerintah dan Gudang Garam menunggu rekomendasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Sudah ada, dan saat ini sedang proses penetapan lokasi dari pihak Gudang Garam sudah melakukan studi. Tinggal menunggu dari rekomendasi RTRW," katanya.
Ditargetkan pembangunan Bandara Kediri akan rampung dalam 2,5 tahun.
Namun, pemerintah mengupayakan akhir tahun 2020, tahap pertama pembangunan akan selesai dengan kapasitas 1,5 juta penumpang. Bandara tersebut, lanjut Polana, akan masuk kategori sistem multi bandara (multi airport system).
Akan tetapi, tidak merujuk menjadi bandara internasional. Sebab, sudah terdapat Bandara Internasional Juanda yang berlokasi di Surabaya.
"1,5 juta tahap awal. Saya rasa (bandara) internasional sudah ada di Surabaya, saya rasa multi airport. Targetnya akhir 2020 sudah bisa dimulai tahap satu," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi mengatakan, Bandara Kediri bakal dikelola oleh pihak mereka. Sebelumnya, sempat diberitakan jika Angkasa Pura II yang akan mengelola.
"Ya mudah-mudahan sampai sejauh ini dengan AP I," ucapnya.
Meski menggunakan skema KPBU, nilai investasi untuk Bandara Kediri sendiri belum dapat dipastikan.
"Belum. Itu belum disampaikan secara pasti. Ini kan tahap awal ya. Tadi lebih bicara kepada persoalan teknis mengenai proses penetapan lokasi yang masih terhambat ya jadi belum masuk ke aspek bisnis atau kerja sama seperti apa. Tadi hanya diminta AP I dan Gudang Garam berbicara mengenai aspek bentuk kerja samanya seperti apa," jelasnya.
Faik menilai, potensi adanya Bandara Kediri akan membantu kepadatan penerbangan yang ada di Surabaya.
"Saya kira (bandara) Kediri sangat potensial dengan catatan aksesibilitasnya dibangun dengan baik sehingga akses ke Surabaya juga bisa mudah. Dan ini bisa jadi alternatif untuk penerbangan ke Jatim. Karena Juanda sudah mengalami kapasitas yang harus dikembangkan. Nah ini pengembangan bisa melalui Kediri," katanya.