Sritex Diproyeksikan Bangkit Kembali: Investor Baru Siap Mengambil Alih, Angin Segar Bagi Eks Karyawan
Kabar baik menghampiri industri tekstil di Solo, Jawa Tengah, seiring dengan rencana pengambilalihan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) oleh investor baru. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo menyambut antusias rencana ini, melihatnya sebagai harapan baru bagi ribuan mantan karyawan yang terdampak kesulitan perusahaan sebelumnya.
Sri Saptono Basuki, Wakil Sekretaris Apindo Solo, mengungkapkan optimismenya terhadap realisasi rencana operasional Sritex di bawah kepemilikan investor baru. Harapan ini muncul setelah Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan informasi mengenai proses pengambilalihan yang akan segera rampung. Dengan selesainya proses ini, pabrik diharapkan dapat kembali beroperasi dan membuka lapangan kerja bagi mantan karyawan Sritex.
"Kami berharap proses yang disampaikan kurator di Jakarta saat bertemu dengan Mensesneg dapat segera terwujud. Idealnya, realisasi ini terjadi di bulan Mei atau Juni, yang akan menjadi kabar baik bagi para pekerja," ujar Basuki.
Basuki menekankan pentingnya percepatan proses operasional Sritex dengan investor baru untuk mencegah aset-aset perusahaan menjadi terbengkalai. Selain itu, langkah ini juga akan mengurangi angka pengangguran di kalangan mantan karyawan Sritex yang masih berharap untuk kembali bekerja.
"Jika banyak tenaga kerja menganggur, Apindo juga merasa resah karena iklim usaha menjadi tidak kondusif. Ketika masyarakat memiliki pekerjaan, daya beli akan meningkat. Sebaliknya, jika tidak ada pekerjaan, kondisi ekonomi akan semakin berat. Ini menjadi harapan positif bagi perekonomian," lanjutnya.
Apindo Solo juga meminta Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap rencana operasional Sritex dengan investor baru. Keberhasilan Sritex akan memberikan keuntungan bagi daerah, sehingga dukungan dari pemerintah daerah sangat diperlukan.
Dampak Positif Bagi Tenaga Kerja
Menurut informasi yang beredar, rencana operasional Sritex dengan investor baru akan mengakomodasi sekitar 10.000 tenaga kerja, termasuk karyawan Sritex dan anak perusahaan. Hal ini menjadi angin segar bagi ribuan keluarga yang bergantung pada keberlangsungan operasional perusahaan tekstil tersebut.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, sebelumnya telah memastikan bahwa proses pengambilalihan Sritex oleh investor baru akan segera terealisasi. Setelah proses take over selesai, pabrik akan kembali beroperasi dan mempekerjakan kembali mantan karyawan.
"Sebentar lagi akan di-take over dan akan berjalan," kata Luthfi usai menghadiri Indonesia Investment Summit di Jakarta.
Luthfi meyakinkan bahwa lebih dari 10.000 mantan karyawan Sritex akan kembali dipekerjakan.
"Ya, semua dipekerjakan lagi, sudah clear. Sebentar lagi operasional," tegasnya.
Dengan adanya kepastian ini, harapan akan kebangkitan Sritex dan pemulihan ekonomi di wilayah Solo dan sekitarnya semakin menguat. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, asosiasi pengusaha, dan investor, akan menjadi kunci keberhasilan Sritex dalam menghadapi tantangan dan meraih kembali kejayaannya.