Jelang Setahun Peringatan Perang, 30 Lebih Serangan Israel Guncang Lebanon
15-November-24, 01:11Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pada Minggu (6/10/2024) dini hari, ledakan besar terjadi di Beirut Lebanon. Ledakan itu diakibatkan serangan udara dari Israel yang menargetkan Hizbullah.
Serangan itu terjadi jelang setahun peringatan perang di Gaza meletus antara Israel dengan Hamas.
Diketahui, setelah konflik selama setahun yang menghancurkan Gaza, Israel kini mengalihkan fokusnya untuk menyerang Hizbullah Lebanon yang jadi sekutu Hamas.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon mengatakan benteng Hizbullah di Beirut selatan terkena lebih dari 30 serangan, yang terdengar di seluruh kota. Sasarannya termasuk sebuah pom bensin.
Militer Israel mengatakan melakukan serangkaian serangan terhadap sejumlah fasilitas penyimpanan senjata dan infrastruktur.
Israel menekankan bahwa mereka telah mengambil banyak langkah untuk mengurangi risiko melukai warga sipil.
Rekaman AFPTV memperlihatkan bola api besar di atas area permukiman di Beirut selatan, diikuti oleh ledakan keras dan ledakan susulan. Asap masih mengepul dari lokasi kejadian setelah fajar.
Di area Sabra, dekat pinggiran selatan, puluhan orang, beberapa membawa tas dengan berjalan kaki dan yang lainnya dengan sepeda motor, melarikan diri dari salah satu pemboman paling hebat dalam perang Israel-Hizbullah.
Hizbullah mengatakan bahwa mereka menargetkan pasukan Israel dengan artileri setelah mereka mencoba menyusup ke arah Khallat Shuaib di Blida, di Lebanon selatan.
Sebuah pernyataan mengatakan bahwa para anggota Hizbullah menembakkan rentetan roket ke pasukan Israel selama evakuasi dan menyebabkan tentara Israel tewas dan terluka di area perbatasan Menara.
Hizbullah juga mengatakan bahwa mereka meluncurkan pesawat nirawak serbu terhadap pangkalan militer Israel.
Menjelang peringatan suram pada Senin besok, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari memberikan sebuah pengarahan yang disiarkan televisi.
"Kami siap dengan peningkatan pasukan untuk mengantisipasi hari ini, ketika mungkin ada serangan di garis depan," terang dia.
Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas Palestina mengakibatkan kematian 1.205 orang.
Sebagian besar korban adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel yang mencakup sandera yang terbunuh dalam penahanan.