Simak Strategi Investasi Aset Kripto Saat Bitcoin dalam Tren "Bearish"
15-November-24, 00:39Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Memasuki awal pekan September 2023, pergerakan harga Bitcoin cenderung mengalami penurunan terbatas alias bearish, dengan berupaya bertahan di atas level support di angka 25.000 dollar AS.
“September secara historis merupakan bulan yang menantang bagi Bitcoin karena harganya cenderung menurun,” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan dalam siaran pers, Selasa (5/9/2023).
Data Coinglass, Bitcoin telah ditutup turun sekitar 11,29 persen pada Agustus 2023, sedikit lebih baik dibandingkan penurunan 13,88 persen pada Agustus 2022. Sementara itu, harga Bitcoin di September cenderung mengalami penurunan dengan rata-rata 5,64 persen dalam periode 2013-2022.
“Sayangnya, secara historis harga Bitcoin juga tidak terlihat terlalu cerah untuk bulan September. Sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung bearish di setiap bulan September sejak dari 2013-2022,” jelas Panji.
Panji bilang, melemahnya harga Bitcoin di September ini memberikan peluang investor aset kripto untuk melakukan strategi Buy The Dip.
Menurut Panji, pergerakan harga Bitcoin di Oktober dan November dari 2013 hingga 2022 cenderung positif dengan rata-rata kenaikan 22,34 persen di September dan 50,61 persen di Oktober.
“Kami melihat adanya potensi hal ini akan kembali terulang, didukung dengan potensi melunaknya sikap The Fed terhadap kenaikan suku bunga acuan dan mengingat fakta bahwa kita mendekati tahun yang besar di tahun 2024 yaitu Bitcoin Halving,” kata Panji.
Dari pergerakan harga Bitcoin di September, Panji menyarankan untuk memantau dengan cermat kisaran 23.800 dollar AS hingga 24.500 dollar AS sebagai zona potensial untuk masuk.
Selanjutnya, jika BTC gagal bertahan di atas 25.000 dollar AS sepanjang September 2023 ini. Sedangkan area resistance terdekat berada di 26.800 dollar AS dan selanjutnya di angka 28.300 dollar AS.
Bitcoin diperdagangkan seharga 25.777 dollar AS atau melemah sekitar 0,79 persen dalam 24 jam terakhir pada Selasa (5/9/2023). Sementara, kapitalisasi pasar Bitcoin masih kokoh bertahan diatas 500 milliar dollar AS. Disisi lain, total kapitalisasi pasar aset kripto saat ini masih bertahan diatas 1 triliun dollar AS.
Mayoritas koin kripto juga bergerak negatif sejak Kamis (31/8/2023) setelah Securities and Exchange Commission (SEC) memutuskan untuk menunda pengambilan keputusan terkait proposal ETF Bitcoin Spot.
Keputusan ini memberikan SEC waktu tambahan sekitar 45 hari untuk meninjau proposal ETF Bitcoin Spot yang diajukan oleh keenam perusahaan, yaitu BlackRock, Fidelity, Invesco/Galaxy, VanEck, WisdomTree, dan Bitwise.
“Hal ini akan memberikan waktu lebih panjang kepada SEC untuk mempertimbangkan adanya perubahan peraturan dan melakukan penilaian terhadap berbagai potensi risiko dan peluang yang akan timbul dari hadirnya ETF Bitcoin ini,” ujar Panji.
Melemahnya kripto juga terjadi di tengah masih bervariasinya data tenaga kerja AS. Tingkat pengangguran AS secara mengejutkan melesat menjadi 3,8 persen pada Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yakni 3,5 persen ataupun pada Juli yang tercatat 3,5 persen.
Meski angka pengangguran naik, tetapi penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payrolls/NFP) naik menjadi 187.000 pada Agustus. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 170.000 ataupun NFP pada Juli sebesar 157.000.
Sementara dari laporan inflasi Personal Consumer Expenditure (PCE) yang mengalami kenaikan menjadi 3,3 persen (yoy) pada Juli 2023, dari 3 persen pada Juni.
“Kenaikan PCE menimbulkan kekhawatiran bank sentral AS sulit melunak terhadap kebijakan moneternya. Namun, di tengah masih variasinya data ekonomi AS, pasar pun tetap memperkirakan bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan bulan ini," ujar dia.
The Fed menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 19-20 September ini. CME Fedwatch menunjukkan 93 persen investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25 persen hingga 5,5 persen dalam pertemuan September.
Sementara, sebanyak 7 persen memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Salah satu data sebagai petunjuk terkait perubahan suku bunga acuan AS, pelaku pasar akan mencermati rilis data Consumer Price Index (CPI) atau data inflasi AS untuk Agustus yang akan dijadwalkan pada 13 September.
Pekan lalu, Bitcoin sempat mengalami kenaikan harga di rentang 26.000 dollar AS - 28.000 dollar AS menyusul berita positif dari Grayscale, sebuah perusahaan pengelola aset digital, yang telah mencapai kemenangan hukum melawan SEC pada Selasa pekan lalu.
Pengadilan Banding Distrik Columbia AS membatalkan penolakan SEC terhadap proposal Grayscale untuk mengkonversi GBTC menjadi ETF Bitcoin Spot.
“Meskipun kemenangan ini tidak secara otomatis mengubah GBTC menjadi ETF Bitcoin Spot, namun merupakan langkah signifikan menuju persetujuan dari SEC,” tegas Panji.