Satu Keluarga di Banyuwangi Tewas Usai Makan Ikan Buntal, Ini Penyebabnya...
15-November-24, 00:35Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, tewas setelah mengalami keracunan usai menyantap ikan buntal.
Korban tewas tersebut terdiri dari pasangan suami istri bernama Muhlis Hartono (65) dan Dewi Ambarwati (50), serta ibu mertua Muhlis bernama Siti Habsah (80).
Ketiga korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat pada Selasa (10/3/2020). Namun, nyawanya tak berhasil tertolong.
Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, ikan buntal yang dimasak korban dengan santan tersebut ternyata mengandung racun mematikan.
Hal itu didasarkan pada uji di laboratorium yang dilakukan pada sampel olahan ikan buntal yang disantap korban.
"Mereka meninggal lantaran keracunan," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin saat dikonfirmasi, Rabu (11/3/2020).
Dijelaskan Arman, ikan buntal yang diolah dan disantap korban tersebut berasal dari hasil Muhlis memancing pada Senin (9/2/2020).
Kemudian, ikan tersebut diolah dengan santan. Lalu, ketiganya menyantapnya.
Meski sudah mengeluhkan sakit perut usai memakan ikan buntal itu, korban diketahui masih tetap menyantapnya pada keesokan harinya.
Hal itu karena korban tidak tahu ada kandungan racun berbahaya di makanan tersebut.
Pada hari kedua itu, korban kemudian merasa pusing dan muntah.
Mereka juga sempat dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak berhasil tertolong.
Terdapat kandungan racun mematikan
Dilansir dari salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini ikan buntal atau fugu tersebut ternyata mengandung racun mematikan bernama tetrodotoksin.
Racun yang terdapat pada ikan buntal tersebut terdapat di sejumlah organnya. Seperti ovarium, hati, dan usus.
Orang yang keracunan tetrodotoksin itu awalnya akan merasakan mati rasa di sekitar mulut, kemudian lumpuh, dan berakhir kematian.
Karena itu, tidak semua chef di luar negeri diperkenankan mengolah ikan buntal tersebut jika tidak memiliki keahlian khusus.
Penulis : Achmad Faizal, Yana Gabriella Wijaya | Editor : Dheri Agriesta, Yuharrani Aisyah