Bagnaia Patahkan Kutukan Nomor Start 1 di MotoGP
15-November-24, 00:34Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Francesco Bagnaia sukses mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Dengan begitu, Pecco juga berhasil mematahkan kutukan start nomor 1.
Untuk diketahui, pada kelas MotoGP, berkembang mitos soal kutukan nomor start 1. Jadi, nomor start 1 berhak digunakan oleh pebalap yang menjadi juara dunia.
Akan tetapi, setiap pebalap yang menggunakan nomor tersebut, tidak bisa mempertahankan gelarnya pada musim berikutnya. Sehingga, nomor start 1 tidak pernah digunakan oleh pebalap lebih dari satu musim.
Bukan hanya satu pebalap saja yang telah membuktikannya, mulai Nicky Hayden pada 2007, Jorge Lorenzo pada 2011, dan Casey Stoner pada 2008 dan 2012.
Setelah itu, nomor start 1 tidak pernah lagi digunakan sampai Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2022.
Pebalap lain yang pernah menjadi juara dunia bahkan ada yang tidak pernah, atau mungkin tidak mau, menggunakan nomor start tersebut, seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Fabio Quartararo, dan Joan Mir.
"Saya putuskan untuk menggunakan kedua nomor tersebut dan 63 masih terdapat di helm saya," ujar Bagnaia, dikutip dari Motogp.com, Senin (23/1/2023).
Bagnaia menambahkan, sudah lama sejak nomor start 1 tidak digunakan di MotoGP. Dia mengaku selalu kagum dengan pebalap yang menggunakan nomor 1.
"Menghormati fakta bahwa Anda adalah Juara Dunia adalah benar. Nomor 1 mewakili siapa Anda, itu mewakili identitas Anda sebagai Juara Dunia. Jadi, penting bagi saya untuk memberikan penghormatan kepada para Juara Dunia lainnya," kata Bagnaia.
Paolo Ciabatti, Direktur Olahraga Ducati, mengatakan, nomor start 1 tentunya penting, karena itu memberikan sinyal yang jelas bawah nomor 1 adalah milik juara dunia.
"Dari sudut pandang perusahaan, akan luar biasa jika pebalap kami memilih nomor 1," ujar Ciabatti, dikutip dari Speedweek.com, Kamis (29/12/2022).
"Di sisi lain, kami juga mengerti bahwa ada mitos yang terlibat dan fakta bahwa pebalap saat ini membangun reputasi dan merchandise menggunakan nomor mereka," kata Ciabatti.