Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Marapi Erupsi Dua Kali dalam Sehari
Gunung Marapi di Sumatera Barat menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada hari Senin, 21 April 2025, gunung tersebut mengalami dua kali erupsi dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Menurut keterangan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, erupsi pertama terjadi pada pukul 15.50 WIB. Erupsi ini menghasilkan kolom abu yang membumbung setinggi 500 meter dari puncak gunung. Sayangnya, erupsi kedua yang terjadi pada pukul 21.41 WIB tidak dapat diobservasi secara visual karena terhalang kabut tebal. Meski demikian, aktivitas ini tetap menjadi perhatian serius.
Teguh Purnomo menjelaskan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, Gunung Marapi secara konsisten menunjukkan aktivitas erupsi setiap hari. Aktivitas ini seringkali disertai dengan suara dentuman keras yang mengindikasikan adanya pelepasan energi dari dalam gunung. Namun, meskipun aktivitas vulkanik meningkat, status Gunung Marapi saat ini masih berada pada Level II atau Waspada.
Meskipun status gunung belum ditingkatkan, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Masyarakat yang tinggal dalam radius 3 kilometer dari kawah gunung diimbau untuk tidak mendekat atau melakukan aktivitas apapun. Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama selama musim hujan.
Untuk melindungi diri dari dampak erupsi, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker jika terjadi hujan abu. Masker dapat membantu mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh partikel abu vulkanik yang terhirup. Erupsi besar terakhir Gunung Marapi terjadi pada 3 Desember 2023, yang mengakibatkan hilangnya nyawa 23 pendaki. Selain itu, banjir lahar yang terjadi pada 11 Mei 2024 juga menyebabkan 60 warga di Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman meninggal dunia. Tragedi ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Marapi.
Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang disarankan:
- Tidak mendekati area berbahaya: Jauhi radius 3 kilometer dari kawah Gunung Marapi.
- Waspada lahar: Tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi lahar, terutama saat hujan.
- Gunakan masker: Lindungi diri dari abu vulkanik dengan menggunakan masker.
- Pantau informasi: Ikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang.
Dengan meningkatkan kesadaran dan mengikuti anjuran keselamatan, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan dampak negatif yang mungkin timbul akibat aktivitas vulkanik Gunung Marapi.