6 Negara yang Larang Perayaan Hari Valentine, Ada Indonesia
15-November-24, 00:31Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional – Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari setiap tahunnya biasanya dirayakan oleh para pasangan yang sedang berbahagia.
Saat Hari Valentine tiba, ada banyak orang yang mempersiapkan hadiah untuk orang terkasih, entah pasangan, keluarga maupun teman.
Kebanyakan hadiah di Hari Valentine yang populer adalah coklat, bunga hingga hadiah mewah lainnya.
Meski perayaan ini terkenal dan hampir seluruh dunia merayakannya, ternyata ada sejumlah negara di dunia yang melarang adanya perayaan Hari Valentine, berikut daftarnya, dikutip dari Travel Awaits, Senin (14/2/2022).
1. Arab Saudi
Arab Saudi adalah negara islam dan memiliki Mekkah sebagai kota yang suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Banyak pekerja asing yang ada bekerja di Arab Saudi. Namun, mereka dilarang merayakan Hari Valentine
Ketika tiba tanggal 14 Februari, barang – barang yang berhubungan dengan perayaan Valentine, seperti mawar merah dilarang dijual.
Polisi agama atau disebut juga pejabat komisi kebajikan dan pencegahan kejahatan akan berpatroli di jalan saat Hari Valentine tiba. Mereka menyita apa pun barang yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Hari Valentine.
Kemudian, bagi siapa yang ketahuan merayakannya bisa mendapat hukuman. Polisi agama tak pandang bulu. Semua bisa terkena hukuman, entah itu penduduk lokal maupun orang asing.
2. Uzbekistan
Uzbekistan adalah negara yang baru mendapatkan kemerdekaan setelah Uni Soviet bubar. Negara ini merdeka pada 1991. Meski Uzbekistan termasuk sebagai negara sekuler, tapi mayoritas penduduknya beragama Islam.
Sebenarnya, negara ini sudah selama bertahun-tahun membebaskan penduduknya untuk merayakan Hari Valentine.
Namun, itu semua berubah sejak 2012. Pemerintah setempat memadang bahwa pengaruh asing akan berdampak buruk.
Oleh karena itu, Ministry of Education’s Department of Enlightenment and the Promotion mengeluarkan larangan mengenai perayaan hari libur asing.
Sejak saat itu, tidak ada perayaan asing, seperti valentine. Mereka lebih memilih memberikan promosi kepada pahlawan nasional mereka.
Babur, Kaisar Mughal dan keturunan Genghis Khan yang berulang tahun pada 14 Februari mendapat perayaan resmi.
Sebenarnya perayaan Hari Valentine tidak dilarang secara langsung. Namun, tidak disarankan untuk diperingati karena ada Hari Babur.
3. Iran
Sebagai negara dari Timur Tengah yang luas dan kaya, Republik Islam Iran memang diperintah oleh banyak ulama. Sejak tahun 2011, pemerintah Iran tidak memperbolehkan adanya produksi barang atau hadiah yang berkaitan dengan Hari Valentine.
Promosi apa pun yang berhubungan dengan perayaan kasih sayang yang romantis, dianggap sebagai penyebaran budaya barat. Di Iran juga melarang pasangan yang belum resmi menikah untuk saling berhubungan atau bergaul.
Meski tak ada perayaan Hari Valentine, Iran memberikan perayaan pengganti dengan festival kuno Mehrgan.
Perayaan itu ada di Iran sebelum masuknya Islam. Mehr sendiri bisa diartikan sebagai persahabatan, cinta, atau kasih sayang.
4. Indonesia
Negara kepulauan yang terletak di antara Samudara Hindia dan Pasifik ini bukanlah negara Islam. Namun, mayoritas penduduknya memang muslim.
Sebenarnya, di Indonesia tidak ada yang namanya udang-undang yang melarang perayaan Hari Valentine. Namun, beberapa wilayah melarang adanya valentine, salah satunya adalah Aceh.
Bahkan, dulu ada keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa Hari Valentine bertentangan dengan budaya dan ajaran Islam.
Meski begitu, hingga saat ini perayaan Hari Valentine masih diadakan dan tentunya populer juga di kalangan anak muda. Di Jakarta, mereka masih merayakan secara terbuka.
5. Malaysia
Malaysia dengan penduduk muslim sekitar 60 persen juga melarang perayaan Hari Valentine sejak 2005. Departemen Pengembangan Islam Malaysia menganggap Valentine bisa menimbulkan efek negatif, seperti aborsi hingga konsumsi alkohol.
Demi melakukan pencegahan yang akan menimbulkan bencana kerusakan moral di kalangan pemudanya, perayaan seperti ini dilarang.
Bahkan, ada kampanye anti-Hari Valentine tahunan untuk memperkuat pandangan tersebut. Jadi siapa pun yang berani merayakannya di Malaysia bisa dihukum, termasuk ditangkap.
6. Pakistan
Pakistan adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar kedua di dunia. Tak mengherankan jika pemerintah melarang perayaan Hari Valentine, khususnya selama beberapa tahun terakhir ini.
Saat perayaan Valentine mulai populer di kalangan penduduknya, banyak partai agama yang melakukan demo anti-Valentine.
Pada akhirnya, ada seorang warga bernama Abdul Waheed yang mengajukan petisi secara langsung ke Pengadilan Tinggi Islamabad soal pelarangan valentine.
Petisi soal perayaan Valentine itu dikabulkan pengadilan dan Valentine pun dilarang dirayakan, termasuk promosinya di media apa pun.
Perlu diketahui juga bahwa sebagian warga Pakistan tidak setuju dengan pelarangan valentine. Penjual bunga tentunya akan mendapatkan banyak keuntungan saat valentine. Para mahasiswa juga merasa keberatan dengan keputusan itu.