Dirjen Vokasi: Indonesia Perlu 4 Juta "Entrepreneur" untuk Masuk Top 5 PDB Dunia

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Jumlah wirausahawan di Indonesia dinilai masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek terus mendorong insan vokasi untuk mengembangkan kewirausahaan.

Selama ini kewirausahaan telah menjadi tipikal dari kegiatan pembelajaran di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Materi pembelajaran kewirausahaan hadir di semua kurikulum di Indonesia sejak belasan tahun lalu, namun jumlah wirausahawan di Indonesia masih kurang dibandingkan dengan negara tetangga.

“Jumlah wirausahawan Singapura mungkin sudah di atas 10 persen, kita masih di angka 3 persen,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto dalam webinar "Menuju Entrepreneurial University, Mencetak Lulusan Siap Berwirausaha" yang diselenggarakan Direktorat Mitras DUDI, Jumat (3/9/2021).

Menurut Wikan sebaiknya insan vokasi jangan terlena mata kuliah kewirausahaan hingga pusat inkubasi bisnis yang telah ada di setiap perguruan tinggi.

Wikan mengatakan transformasi sangat dibutuhkan untuk menciptakan 4.000.000 pengusaha baru, sebagai syarat Indonesia untuk benar-benar menjadi lima besar PDB terbesar di dunia.

"Lakukan perubahan atau transformasi setelah ikut seminar ini. Jangan berhenti pada euforia atau mungkin kesadaran sejenak, tetapi nanti lupa bertransformasi, nanti lupa mengeksekusi," tegas Wikan.

Wikan mengatakan dalam pengajaran nilai kewirausahaan, sering kali insan vokasi langsung membuat purwarupa atau prototype. Insan vokasi membuat produk, tapi belum memastikan pembelinya.

Insan vokasi seharusnya terlebih dahulu melakukan riset pasar, yakni pihak pembelinya, jumlah yang dibeli, harga, hingga durasi produk berada di pasar kalau nanti laku.

Wikan mengungkapkan saat ini telah banyak sekolah menengah kejuruan maupun perguruan tinggi yang telah membuat berbagai mesin hingga kendaraan listrik, namun masih terganjal dalam aspek penjualan.

Menurut Wikan harus ada pembenahan urutan dalam pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi.

Toronata Tambun, founder Aren Energy Investment, mengungkapkan ada perguruan tinggi di Amerika Serikat yang 73 persen lulusannya sukses menjadi wirausahawan atau entrepreneur.

Kesuksesan mereka terlihat dari keberhasilan mempertahankan usahanya hingga tahun kelima. Sebanyak 90 persen perusahaan yang dipimpin oleh perempuan dari lulusan perguruan tinggi ini juga sukses hingga tahun kelima.

Meski begitu, alumnus Harvard Business School ini mengungkapkan beberapa fakta yang pahit terkait dunia bisnis.

Toronata mengungkapkan terdapat 90 persen startup yang gagal di dunia, sedangkan 75 persen startup yang dimodali oleh venture capital juga gagal. Kurang dari 50 persen startup yang sampai tahun kelima.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/04/100413471/dirjen-vokasi-indonesia-perlu-4-juta-entrepreneur-untuk-masuk-top-5-pdb