9 Negara Uni Eropa Selatan Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon
15-November-24, 00:19Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Negara-negara Uni Eropa bagian selatan menyerukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
Para pemimpin dari sembilan negara Eropa di sekitar Laut Mediterania itu menggelar pertemuan di Siprus pada Jumat (11/10/2024).
Dalam kesempatan itu, mereka turut menyerukan diakhirinya gencatan senjata Timur Tengah.
Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni mengutuk penembakan Israel yang “tidak dapat diterima” terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon selatan.
Sikap itu juga didukung oleh PM Spanyol Pedro Sanchez.
Ketiga negara tersebut bersama-sama memiliki sekitar 2.000 tentara dalam misi Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
UNIFIL telah mengumumkan, tembakan tank Israel menyebabkan dua penjaga perdamaiannya terluka pada Kamis (10/10/2024). Keduanya merupakan personel TNI atau tentara Indonesia.
Pada Jumat, mereka mengatakan dua orang lagi terluka setelah “ledakan” di dekat sebuah menara pengamatan. Keduanya berasal dari Sri Lanka.
“Sama sekali tidak dapat diterima bahwa pasukan PBB dengan sengaja menjadi sasaran angkatan bersenjata Israel,” seru Presiden Perancis.
Dia menambahkan, Perancis “tidak akan mentolerir” hal ini terulang kembali.
PM Spanyol Pedro Sanchez menuntut diakhirinya semua kekerasan terhadap pasukan penjaga perdamaian di Lebanon.
PM Italia Meloni juga demikian.
“Serangan itu tidak dapat diterima," ucapnya.
Dalam sebuah pernyataan bersama kemudian, ketiga pemimpin tersebut menyatakan “kemarahan” atas cedera yang dialami oleh pasukan penjaga perdamaian.
Mereka mengatakan bahwa “serangan” tersebut melanggar Resolusi Dewan Keamanan 1701, di mana hanya PBB dan tentara Lebanon yang boleh hadir di Lebanon selatan.