Bank Asing Cabut dari RI, OJK: Persaingan Ritel di Indonesia Berat
14-November-24, 23:57Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait fenomena bank asing yang satu per satu meninggalkan Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, kian berkurangnya jumlah bank asing di Tanah Air tidak berarti prospek bank asing yang "meredup".
Menurut dia, keputusan bank asing untuk "menjual" bisnisnya di Indonesia disebabkan oleh adanya peralihan fokus dari induk bisnis masing-masing bank.
"Bank asing dari negara-negara Barat, itu kebijakan masing-masing ya, kebijakan masing-masing antara perusahaan," kata dia, ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Lebih lanjut Dian bilang, belakangan bank asing mulai fokus untuk menggarap segmen corporate banking dan meninggalkan segmen ritel.
Pasalnya, persaingan segmen ritel di Indonesia dinilai sudah sangat ketat, di mana bank-bank besar nasional menguasai pangsa pasar ini.
"Jadi mereka tidak lagi memegang ritel. Dan persaingan di ritel di Indonesia kan berat buat mereka," tutur Dian.
Meskipun demikian, Dian menyebutkan, bank asing yang telah bergabung dengan bank nasional mampu mencatatkan kinerja bisnis yang lebih baik.
Dian pun membocorkan, ke depan masih akan terdapat bank asing yang akan merger dengan bank nasional, namun OJK masih belum bisa memberikan detail terkait aksi korporasi tersebut.
"Ini masih dalam beberapa dalam pembicaraan-pembicaraan," ucap Dian.
Sebagai informasi, bank asing satu per satu meninggalkan Tanah Air, di mana teranyar PT Bank Commonwealth resmi menjadi bagian dari PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) terhitung sejak 1 September 2024.
Sebelumnya, Citibank, N.A. Indonesia atau Citi Indonesia telah resmi menutup bisnis consumer banking, setelah menjual aset dan liabilitasnya kepada PT Bank UOB Indonesia.