Letjen TNI Dr Suharyanto : Sumsel Jangan Jadi Primadona Karhutla
14-November-24, 23:19Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional, MUARAENIM - Dengan tingginya angka Karhutla di Sumatera Selatan, maka menjadi perhatian serius Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hal tersebut diungkapkan Kepala BNPB Letjen TNI Dr Suharyanto Ssos MM saat mengunjungi langsung lokasi Karhutla di Desa Putak, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Selasa (1/10/2024).
Dalam kunjungan kerja di Desa Putak Kecamatan Gelumbang tersebut, Kaban BNPB juga didampingi oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi SH MSE, Pj Bupati Muara Enim Henky Putrawan SPt MSi MM, serta Komandan Korem 044 Garuda Dempo Brigjen TNI Muhammad Thohir Ssos MM.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr Suharyanto Ssos MM mengatakan, Sumatera Selatan ini memang selalu terbanyak kebakaran hutannya sehingga bantuan yang diberikan untuk penanggulangannya juga termasuk yang terbanyak.
"Tapi ini tolong dirubah, manfaatkan waktu yang ada, hal hal yang bersifat kekurangan tolong dilengkapi," ujarnya.
Lanjut Suharyanto, Kedepan Sumsel jangan lagi jadi primadona Karhutla, sehingga nama yang sudah baik harusnya bisa lebih baik lagi dengan penanganan Karhutla sehingga bisa diturunkan.
Karena Karhutla ini bisa diprediksi belajar dari pengalaman sebelumnya, sehingga bisa diantisipasi sebelum terjadi, bantuan pun juga bisa diberikan di awal.
Seperti untuk daerah yang kesulitan air bisa dibuatkan embung atau kalaupun memang daerah kering bisa dibuatkan sumur bor.
"Untuk mengatasinya, BNPB membantu peralatan, ada 16 item yang diberikan untuk membantu penanganan Karhutla," terangnya.
Salah satunya adalah flexibel tank karena kendalanya adalah ketersediaan air, sehingga dirinya meminta agar perlengkapan ini digunakan sebaik mungkin.
Kalau memang habis, seperti APD misalnya tidak apa-apa ajukan lagi nanti dibantu lagi.
Sebab dari 6 provinsi prioritas yang paling riskan kasus terbakar adalah Sumsel. Untuk itu, Sumsel tahun 2024 diberikan bantuan Rp 161 miliar dari BNBP.
"Muara Enim dan Musi Banyuasin di Sumsel paling banyak kasus, namun tahun ini tidak sebanyak tahun lalu," terangnya.
Kedepan, kata Jenderal bintang tiga ini, ia menginstruksikan kepada Pemkab Muara Enim segera mengajukan bantuan pembangunan embung air kepada BNPB.
Dan untuk pemilik lahan, juga harus ada tanggung jawabnya, harus ada law enforcementnya.
"Ya lahannya punya siapa, jangan sampai kita kerja capek capek hanya untuk kepentingan kelompok atau individu," ungkapnya.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, bahwa Pemprov Sumsel sangat berterimakasih atas bantuan berupa peralatan termasuk operasional.
Sebab hal tersebut akan sangat membantu dan memang kedepan kami berharap titik api ini terus berkurang, sebab penananan Karhutla juga semakin baik dan semua kekurangan akan dipenuhi sehingga dalam penanganan karhutla lebih baik lagi.(ari)