Umbul Pluneng di Klaten: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute
14-November-24, 23:10Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Umbul Pluneng terletak di Dukuh Miren, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah.
Umbul Pluneng sebagai kolam pemandian telah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu.
Keberadaannya saat ini masih terpelihara dan terus berbenah dengan beragam fasilitas.
Umbul Pluneng
Daya Tarik Umbul Pluneng
Umbul Pluneng merupakan kolam pemandian untuk remaja dan dewasa.
Asal-usul nama Umbul Pluneng merupakan singkatan dari dua suku kata, yaitu nyemplung dan seneng yang disingkat dengan Pluneng.
Dalam bahasa Indonesia nyemplung berarti masuk ke dalam air dan seneng berarti senang. Maka arti keseluruhan adalah siapa saja yang masuk ke dalam kolam akan merasa bahagia.
Sambil menikmati kesegaran air di Umbul Pluneng, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sekitar yang berupa persawahan, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu dari kejauhan.
Pada tahun 1970-an, ada pembangunan dinding pembatas antara umbul dengan sawah di sekitarnya.
Area pemandian ini terbagi menjadi dua yang lokasinya tidak berjauhan, yaitu Umbul Tirto Mulyono (Umbul Lanang atau pria) dan Umbul Tirto Mulyani (Umbul Wedok.
Jaraknya sekitar 100 meter yang dipisahkan oleh jalan desa.
Umbul Tirto Mulyono diperuntukan untuk pengunjung laki-laki yang ingin mandi maupun menyegarkan diri.
Sedangkan, Umbul Tirto Mulyani untuk pengunjung perempuan.
Namun saat ini siapa saja boleh masuk, perbedaannya terletak pada jumlah dan kedalaman kolam.
Umbul Tirto Mulyono telah dibangun tiga kolam dengan luas dan kedalaman yang berbeda-beda. Kolam utama berukuran 50 x 10,5 meter dengan kedalaman dua meter.
Ada juga kolam anak-anak dengan kedalaman 75 sentimeter dengan ukuran 6 x 8,5 meter.
Adapun Umbul Tirto Mulyani lebih kecil dan tidak terlalu dalam dengan kedalaman 120 sentimeter dengan luas 20 x 15 meter.
- Air Alami Umbul Pluneng
Air Umbul Pluneng berasal dari sumber air alami yang sangat jernih dan terus mengalir.
Kualitas air Umbul Pluweng dengan kadar pH 7 dan TDS 100 yang termasuk kategori air sehat bahkan layak minum tanpa perlu di masak.
Untuk menjaga kualitas air umbul, Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta sejahtera melarang pengunjung meludah di area kolam.
Pengelola juga menyediakan selokan di pinggir kolam sebagai tempat meludah dengan air mengalir.
Umbul Pluneng dapat menjadi terapi penyembuhan berbagai penyakit, seperti stroke, saraf kejepit, jantung, diabetes, pegal-pegal, dan lain sebagainya.
Pengunjung yang ingin menjalani terapi dapat menggunakan jasa terapis Umbul Pluneng.
- Tradisi Budaya Umbul Pluneng
Pengunjung juga dapat satu atraksi budaya yang diadakan setiap tahun, yaitu Syukuran Banyu.
Tradisi tersebut digelar setiap pekan terakhir pada bulan Suro atau Muharram.
Tradisi sebagai wujud syukur masyarakat Desa Pluneng kepada Yang Kuasa atas kelimpahan air yang tidak pernah surut.
Tradisi budaya tersebut juga sebagai pengingat pentingnya menjaga warisan mata air.
Harga Tiket Masuk Umbul Pluneng
Bagi pengunjung yang ingin menikmati Umbul Pluneng akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000 di Umbul Tirto Mulyono, sudah termasuk tiket masuk waterpark.
Harga tiket masuk Umbul Tirto Mulyani sekitar Rp 2.000.
Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu.
Jam Buka Umbul Pluneng
Umbul Pluneng mulai buka pukul 04.00 hingga 18.00 WIB. Pengunjung yang ingin merasakan kesegaran mata air alami dapat datang pagi hari atau setelah pukul 15.00 WIB.
Fasilitas wisata yang tersedia, seperti penyewaan ban pelampung khususnya untuk pengunjung yang tidak dapat berenang.
Tempat wisata tersebut juga dilengkapi dengan tim SAR yang bertugas mengawasi serta menolong apabila terjadi kecelakaan pada pengunjung.
Rute Umbul Pluneng
Jarak tempuh Umbul Pluneng dari pusat Kabupatan Klaten sekitar 16 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 33 menit.
Perjalanan akan melalui Jalan Klaten-Solo, Jalan Pemuda, dan Jalan Wilis.
Jika perjalanan dari Yogyakarta, jarak tempuhnya sekitar 28,4 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.
Perjalanan akan melalui Jalan Laksda Adisucipto, Jalan Raya Solo-Yogyakarta, Jalan Deles Indah, dan Jalan Bon Arum-Jogonalan.
Sumber:
visitjawatengah.jatengprov.go.id dan www.tribunnews.com