Sembilan Tahun Beroperasi, PLTSa Benowo Hasilkan Energi Bersih Signifikan untuk Jawa Timur

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo, yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, telah mencatatkan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi bersih selama sembilan tahun beroperasi. Sejak mulai beroperasi, PLTSa ini telah menghasilkan total energi bersih sebesar 166,1 gigawatt jam (GWh). Kontribusi ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Surabaya dan PT PLN (Persero) dalam mendukung pengembangan energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyampaikan bahwa PLTSa Benowo merupakan perwujudan kolaborasi yang sukses antara PLN dan Pemerintah Kota Surabaya dalam mewujudkan sumber energi listrik yang ramah lingkungan. Pembangkit ini menjadi bagian penting dari program pemerintah untuk mempercepat pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.

PLTSa Benowo sendiri terdiri dari dua sistem pembangkit yang berbeda. Sistem sanitary landfill, yang memiliki kapasitas 1,65 megawatt (MW), telah beroperasi sejak 30 November 2015. Sistem ini memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari proses penguraian sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo untuk menghasilkan listrik. Sementara itu, sistem gasifikasi dengan kapasitas 9 MW mulai beroperasi pada 10 Maret 2021. Sistem ini menggunakan teknologi pembakaran sampah pada suhu tinggi untuk menghasilkan panas, yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik. Secara keseluruhan, PLTSa Benowo mengolah sekitar 600 ton sampah per hari melalui sistem sanitary landfill, dan 1.000 ton sampah per hari melalui metode gasifikasi.

Kontribusi tahunan PLTSa Benowo mencapai sekitar 5,5 GWh dari sistem sanitary landfill dan 30 GWh dari sistem gasifikasi. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, sebelumnya telah melakukan kunjungan kerja ke PLTSa Benowo dan mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim dalam mendorong teknologi pengelolaan sampah. Beliau berharap PLTSa Benowo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan solusi energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang terintegrasi.

PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan bauran energi terbarukan di Jawa Timur. Saat ini, suplai energi terbarukan di Jawa Timur mencapai 295 MW, atau sekitar 3,37 persen dari total bauran energi. Sumber energi terbarukan ini berasal dari berbagai pembangkit listrik, termasuk tenaga air, mikrohidro, surya, gas uap, dan sampah. Dengan terus mengembangkan PLTSa Benowo dan sumber energi terbarukan lainnya, PLN berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.