Inti Pidato Presiden Prabowo: Menunggu Tindakan Nyata Anti-Korupsi

PIDATO Presiden Prabowo Subianto menarik perhatian publik Indonesia. Ini adalah fenomena yang berbeda dari presiden sebelumnya.

Banyak komentar di berbagai media dan media sosial, terutama Instagram atau Youtube. Para netizen memberi apresiasi pada keterbukaan dan kelancaran berkomunikasi yang terasa langsung dengan audiens.

Pidato ini berbeda dengan presiden sebelumnya yang tidak suka membuat wacana publik, karena ia selalu mendekati persoalan dengan langkah politik pragmatis dan kerja praktis.

Pidato Prabowo terasa lengkap, menyeluruh, disampaikan dengan retorika tanpa teks dan dengan gaya mengalir alami.

Persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa disebut dalam pidato itu. Bahkan dari permulaan, nama-nama undangan yang hadir pun, baik pemimpin dalam negeri ataupun pemimpin utusan negara sahabat, dirapal satu-per satu.

Berikut ini tema-tema penting dalam pidato itu: kemandirian dan ketahanan pangan serta energi, kesadaran anti-korupsi, pendidikan, kemiskinan, subsidi tepat sasaran, kepemimpinan yang menjadi tauladan.

Selain itu, kritik pada praktik korupsi di berbagai eselon dan usaha bisnis, pentingnya kolaborasi semua pihak, sikap arif dan bijaksana, pentingnya demokrasi Indonesia yang santun, hindari permusuhan dan caci-maki, kemerdekaan rakyat dari ketakutan dan kemiskinan, kebijakan luar negeri Indonesia, dan apresiasi pemimpin sebelumnya.

Mendengar pidato itu bisa berulang-ulang, tentu terekam dalam media sosial, dan tidak membosankan.

Kesan pertama: mengejutkan dan rakyat menunggu aksi nyata dan konsistensi antara kata dan laku. Bukan sekadar retorika.

Pidato presiden Prabowo itu melukiskan pengalaman lengkap sebagai pribadi yang terlibat langsung dan dekat sekali dengan perjalanan jatuh dan turunnya sejarah kekuasaan bangsa ini.

Dari sang Ayah, Sumitro Djojohadikusomo, tentu sudah merupakan catatan kiprah politik era Sukarno sampai era Suharto. Keluarga Presiden Prabowo adalah keluarga elite republik ini.

Relasi Presiden Prabowo dengan keluarga inti Cendana juga catatan tersendiri. Kariernya di militer, aktivitasnya sebagai kader Golkar, dan perjalanan pahit-getirnya sebagai politisi di era Reformasi.

Tentu semua persoalan bangsa ini ia alami, tidak hanya saksikan. Saksi pun dalam jarak sangat dekat dan pelaku inti.

Pendirian Partai Gerindra, pencalonan dalam Pilpres yang sudah keempat kalinya, tentu merupakan pelaku dan perancang dalam banyak kampanye, debat, dan berbagai kejadian politik bangsa ini.

Pidato panjang itu menunjukkan kekayaan perasaan dan laku dari orang elite dalam naik dan turunnya bangsa ini.

https://nasional.kompas.com/read/2024/10/21/08120621/inti-pidato-presiden-prabowo-menunggu-tindakan-nyata-anti-korupsi