Diketuai OJK, Ini 4 Capaian ASEAN Capital Market Forum 2023
14-November-24, 17:44Bali, Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini - ASEAN Capital Market Forum (ACMF) 2023 yang digelar di Bali telah menghasilkan 4 pencapaian baru dalam pengembangan pasar modal berkelanjutan. Adapun ACMF tahun ini diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selakuregulator Pasar Modal Indonesia dan Ketua ACMF tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno DjajadiACMF mengatakan pihaknya telah mengadakan high level meeting dan berhasil mencapai empat captain tersebut. Hasil ACMF level tertinggi ini dia sebut dapat menjadi pedoman bagi regulator pasar modal di Asia Tenggara.
Pertama, penerbitan ASEAN Transition Finance Guidance, yakni buku pedoman bagi regulator pasar modal dalam menerapkan sistem keuangan berkelanjutan. Pedoman ini juga menekankan rencana transisi ekonomi rendah karbon.
Kedua, OJK dan anggota regulator pasar modal ASEAN setuju untuk merevisi ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). Yakni, standar penerapan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip corporate governance yang dikeluarkan oleh the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
"Scorecard ini akan dipakai untuk top public listed company di Asean yg akan dimulai untuk tahun 2024," jelas Inarno di Konferensi Pers ASEAN Capital Market Forum 2023, Hotel Padma Legian, Bali, (17/10/2023).
Adapun scorecard dipakai untuk menilai praktik tata kelola perusahaan bagi perusahaan publik di Asia Tenggara. Di dalamnya, ada kima aspek penilaian, antara lain hak pemegang saham, perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi, serta tanggung jawab direksi dan dewan komisaris.
Ketiga, ACMF mendorong peningkatan pelaporan sustainability disclosure. Dalam hal ini, ACMF menggandeng International Sustainability Standards Board (ISSB), yaitu badan independen yang mengembangkan dan menyepakati standar pengungkapkan keberlanjutan dan berada di bawah pengawasan International Financial Reporting Standards (IFRS).
Terakhir, Handbook ASEAN Collective Investment Scheme - Sustainable and Responsible Fund (CIS-SRF) for Green Lane yang merupakan buku saku regulator untuk memfasilitasi keuangan berkelanjutan. Ini dilakukan dengan menyediakan lebih banyak akses pasar terhadap produk investasi kolektif hijau berkelanjutan.
OJK Buka Peluang Perdagangan Internasional di Bursa Karbon RI