Alat EWS Tsunami di Cilacap Banyak yang Rusak, 370.000 Jiwa Terancam
14-November-24, 17:28Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Sejumlah alat early warning system (EWS) atau peringatan dini tsunami di pesisir selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan rusak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wijonardi mengatakan, dari 22 alat yang ada, hanya 15 yang berfungsi dengan baik.
"Kondisi uji terakhir pada tanggal 10 dan 26 Juli yang berfungsi hanya 15," kata Wijonardi saat dihubungi, Jumat (29/7/2022).
Alat tersebut juga memiliki kelemahan, karena menggunakan daya listrik dari PLN. Apabila terjadi gempa bumi dikhawatirkan aliran listrik padam, sehingga alat EWS tidak berfungsi.
Namun demikian, kata Wijonardi, kini telah terpasang tambahan tiga alat EWS baru yang menggunakan panel surya.
"Idealnya kita butuh paling tidak 75 EWS. Terbaru ada tiga yang menggunakan panel surya, yang 22 lainnya masih pakai listrik PLN," ujar Wijonardi.
Lebih lanjut Wijonardi mengatakan, Cilacap memiliki garis pantai sepanjang 50 kilometer yang membentang dari kawasan kota di sisi barat hingga perbatasan Kebumen di sisi timur.
"Jumlah penduduk yang berpotensi terkena gelombang tsunami berada di 55 desa/kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan," kata Wijonardi.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil simulasi pada saat Hari Kesiapsiagaan Bencana mendapatkan data sampling sebanyak 95 persen masyarakat mampu menyelamatkan diri sampai zona hijau.
"Itu belum dihitung kondisi psikologis ketika terjadi bencana sesungguhnya, bisa menurunkan angka yang selamat. Maka dari itu kemarin kepala BMKG mengingatkan agar simulasi sesering mungkin," ujar Wijonardi.
Untuk mengurangi dampak bencana, kata dia, pemkab juga secara terus menerus memberikan edukasi dan kesadaran masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga terus memperbanyak pembentukan desa tangguh bencana (Destana). Pasalnya belum seluruh wilayah yang berpotensi terdampak tsunami terbentuk destana.
"Tahun ini menambah enam destana. Dari 55 desa/kelurahan itu belum semuanya ada destana, oleh karena itu dengan keterbatasan anggaran yang ada kami sangat berharap keterlibatan stakeholder terkait," kata Wijonardi.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat waspada terhadap potensi tsunami setinggi 10 meter di pesisir Cilacap, Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai membuka sekolah lapang gempabumi (SLG) yang digelar BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara di Cilacap, Rabu (27/7/2022).