Warga 4 Desa di Peureulak Terisolir, Mahasiswa Desak Pemkab Aceh Timur Perbaiki Jembatan Penghubung
14-November-24, 17:27Namun, kerusakan yang semakin parah kini membuatnya tidak bisa dilalui, bahkan oleh pejalan kaki.
Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini, IDI - Amriya, seorang mahasiswa Ilmu Politik Universitas Malikussaleh (Unimal), mengkritik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur terkait rusaknya jembatan penghubung di Buket Pala, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur.
Ia menyoroti rusaknya jembatan berbahan besi dan kayu yang menghubungkan beberapa desa di Gampong Buket Pala.
Jembatan sepanjang 12 meter dengan lebar 4 meter ini dulunya menjadi akses vital bagi Desa Cek Mbon, Buket Pala, Lubok Peng-peng, dan Blang Simpo.
Namun, kerusakan yang semakin parah kini membuatnya tidak bisa dilalui, bahkan oleh pejalan kaki.
Akibatnya, akses masyarakat di empat desa tersebut terputus total.
"Warga sudah berupaya memperbaiki jembatan secara swadaya, sejak kerusakan mulai memburuk pada tahun 2018 dengan memasang kayu, Namun, kini kembali rusak," ujar Amriya.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan, karena selain mengisolasi warga dari akses transportasi, mereka juga terputus dari layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
"Pemerintah Kabupaten Aceh Timur seharusnya lebih sigap dalam menangani infrastruktur vital seperti jembatan ini," tegasnya.
Amriya juga menekankan bahwa Pemkab harus segera bertindak memperbaiki kondisi tersebut, demi kesejahteraan warga.
Menurutnya, masalah ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang tanggung jawab pemerintah dalam memastikan seluruh warga mendapatkan akses ke hak-hak dasar mereka.
"Penundaan perbaikan hanya akan memperburuk kondisi masyarakat yang sudah rentan," lanjutnya.
Sebagai mahasiswa yang peduli terhadap isu-isu sosial dan politik, Amriya berharap Pemkab Aceh Timur segera mengambil langkah konkret sebelum situasi semakin parah.