Tersengat Inflasi AS, Wall Street Merosot Usai Cetak Rekor
14-November-24, 17:09Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street merosot setelah data ekonomi menunjukkan adanya lonjakan pada angka inflasi.
Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average yang sebelumnya mencetak rekor baru akhirnya jatuh karena sentimen ini.
Indeks pasar luas atau S&P 500 turun 0,21 persen dan ditutup pada level 5.780,05.
Sementara itu, indeks Dow turun 57,88 poin atau 0,14 persen dan ditutup pada level 42.454,12. Indeks Nasdaq Composite turun 0,05 persen dan berakhir pada 18.282,05.
Manajer portofolio di CooksonPeirce Luke O’Neill mengatakan, pergerakan saham tersebut dipengaruhi oleh laporan Consumer Price Indeks (CPI).
“Bukan kejutan besar dalam banyak hal, tetapi beberapa data yang mendasarinya jelas sedikit lebih panas daripada yang diinginkan siapa pun. Di sisi lain, orang-orang menjual saham berkapitalisasi kecil dan menengah yang sedikit lebih sensitif terhadap suku bunga,” kata dia, dikutip dari CNBC, Jumat (11/10/2024).
Wall Street mencerna indeks harga konsumen September, yang naik 0,2 persen secara bulanan. Hal ini mendorong tingkat inflasi tahunan menjadi 2,4 persen dari tahun sebelumnya.
Angka tersebut lebih tinggi dari kenaikan bulanan 0,1 persen dan tingkat inflasi tahunan 2,3 persen yang diharapkan oleh para analis.
Setelah CPI yang tinggi, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan, pihaknya tidak keberatan untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan suku bunga bulan November, alih-alih memangkas seperti yang diinginkan pasar.
"Bagi saya, fluktuasi ini sejalan dengan kemungkinan kita harus berhenti sejenak pada bulan November. Saya benar-benar terbuka untuk itu,” kata Bostic.
Data tersebut muncul saat kekhawatiran meningkat. Bank sentral AS Federal Reserve mungkin memperlambat laju pemangkasan di masa mendatang, dan menjelang pertemuan kebijakan pertama bank sentral setelah langkah besar pada September.
Adapun, data perdagangan berjangka dana Fed menunjukkan kemungkinan pemangkasan seperempat poin persentase sekitar 85 persen.
Risalah rapat terakhir yang dirilis hari Rabu juga tampak mengisyaratkan adanya perpecahan atas pemangkasan setengah poin persentase bulan lalu.
Meskipun mayoritas peserta mendukung pemangkasan tersebut, beberapa lebih menyukai langkah yang lebih kecil.