Para Pedagang Bendera Musiman, Tetap Berjualan meski Omzet Menurun
14-November-24, 16:57Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Diong yang merupakan penjual bendera asal Cirebon mengaku bahwa omset penjualannya menurun sejak pasar online meraja lela.
Diong yang berjualan bendera musiman di Kota Sukabumi itu mengaku, ada perbedaan omset yang didapat sejak masyarakat mengenal pasar online.
Omset yang menurun itu dirasakan oleh Diong sejak 2 tahun lalu.
“Jualan sekarang engga ramai semenjak ada online-online gitu, sudah 2 tahun sih kerasa,” kata Diong saat ditemui media nasional sebelumnya, seperti yang dilansir oleh kumpulan berita terkini di Jalan Lettu Bakri, Sabtu (10/8/2024) siang.
Diong memaparkan bahwa omset yang ia dapat per hari bisa mencapai Rp 200.000 hingga Rp 300.000 ribu.
Padahal sebelum tahun 2022, ia bisa meraup Rp 500.000 hingga Rp 600.00 ribu dalam satu hari berjualan bendera.
Meski kini omset yang Diong dapat itu tak seperti dulu, pria 48 tahun itu tak berhenti berjualan. Sebab masih ada isteri dan keempat anaknya yang harus ia hidupi.
Keempat anak Diong masih bersekolah, anak pertama menempuh pendidikan SMK, sedangkan anak bungsunya masih duduk di PAUD.
“Tetap berjualan karena buat kebutuhan sehari hari, dirumah ada isteri dan empat orang anak,” lanjut Diong.
Diong sudah berjualan bendera musiman sejak tahun 1991, selain berjualan di moment Agustus ia juga berjualan mainan anak setiap harinya di Cirebon.
“Keseharian biasanya jualan mainan, kaya balon gitu. Kalo jualan bendera momeng agustus aja, ambil barang dari cirebon kesini sama rombongan,” tutup Diong.
Tak ada peningkatan
Hal serupa juga dialami oleh Eko (28 tahun), ia yang juga pedagang bendera musiman asal Cirebon, Palimanan, Jawa Barat merasakan penurunan omset.Saat ini Eko hanya bisa mengumpulkan Rp 300.000 atau Rp 200.000 ribu saja, berdeda dengan 2 tahun kebelakang.
“Agak kurang sih untuk penjualan, kayanya pasar online juga (ngaruh),” kata Ekot saat ditemui kumpulan berita terkini melaporkan hal tersebut, seperti yang diberitakan oleh media nasional sebelumnya di Jalan Pelabuhan II kota Sukabumi.
Eko membandingkan, sudah hampir 2 tahun penjualan bendera yang dibawany tak seperti di tahun-tahun sebelumnya.
“Setiap tahunnya awal agustus sudah berjualan. Untuk tahun ini enggak ada peningkatan (penjualan) sama kaya tahun 2022 tahun 2023 juga ini hampir sama engga ada peningkatan,” jelas Eko.
Penjualan bendera musiman yang menurun juga pernah diungkapkan Suraji (59), pedagang bendera di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Sama dengan Diong dan Eko, ia pun mengeluhkan pendapatnya yang menurun karena banyak pembeli yang beralih berbelanja secara daring atau online.
"Oh terganggu (adanya toko online), dulu lumayan. Sekarang ini saya kadang dapat sedikit, kalau dulu bisa omzet rata-rata Rp 500.000 tiap hari," kata Suraji, di Jalan Agus Salim, Senin (5/8/2024).
Suraji mengatakan, untuk saat ini pendapatannya jauh berkurang dibandingkan beberapa tahun lalu. "Sekarang lebih kecil. Kemarin saja dapat Rp 200.000, soalnya banyak (toko) online," ujar Suraji.