Beda Potensi Industri Transportasi di Indonesia dan Vietnam
14-November-24, 16:53Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO memutuskan untuk menutup kegiatan bisnis Gojek di Vietnam, terhitung sejak tanggal 16 September 2024.
Penutupan bisnis ini bertujuan agar perusahaan lebih fokus mengembangkan dan memperkuat kegiatan operasional yang dapat memberikan potensi pertumbuhan signifikan secara berkelanjutan.
Sebenarnya, bagaimana potensi bisnis transportasi di Vietnam dibandingkan Indonesia?
Indonesia memang dinilai memiliki potensi pertumbuhan industri transportasi dan pengantaran makanan secara online yang lebih besar dibanding Vietnam.
Menurut laporan tahunan Google 2023 e-Conomy SEA, hingga tahun 2025, ruang pertumbuhan industri transportasi dan pengantaran makanan secara online di Indonesia masih lebih besar dibandingkan Vietnam.
Nilai transaksi di kedua layanan ini di Indonesia diprediksi akan tumbuh hingga 2 miliar dollar AS.
Sementara itu, di Vietnam dua layanan yang sama diproyeksikan hanya akan tumbuh sebesar 1 miliar dollar AS.
Seiring dengan itu, laporan yang sama memprediksi, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara dengan angka Gross Merchandise Value (GMV) atau nilai ekonomi digital menembus 110 miliar dollar AS pada 2025.
Angka tersebut setara dengan Rp 1.705 triliun, pada kurs Rp 15.500 per dollar AS.
Nilai estimasi skala ekonomi digital Indonesia itu jauh lebih besar dibandingkan dengan estimasi GMV Vietnam di 2025 yang diprediksi mencapai 43 miliar dollar AS atau setara Rp 667 triliun.
Sementara itu, Corporate Secretary GoTo Koesoemohadiani menjelaskan, bisnis GoTo di Vietnam menyumbang kurang dari 0,5 persen dari gross transaction value (GTV) Grup GoTo dan 2 persen dari GTV on-demand services di kuartal II-2024.
Dengan demikian, keputusan bisnis ini tidak akan berdampak negatif pada operasional perseroan secara lebih luas, serta kinerja bisnis dan keuangan secara menyeluruh.
"GoTo akan terus berinvestasi pada inisiatif yang dapat menghasilkan pertumbuhan dengan tetap berkomitmen pada target EBITDA yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan 2024," ujar dia dalam keterangan resmi, Rabu (4/9/2024).
Kami akan memberikan dukungan yang diperlukan bagi seluruh pihak yang terdampak selama proses transisi, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di wilayah tersebut," tutup dia.
Sebagai informasi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan penurunan rugi periode berjalan sebesar 61 persen menjadi Rp 2,8 triliun pada semester I-2024 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 7,2 triliun.
Adapun nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) grup sebesar Rp 256,37 triliun per Juni 2024 atau turun 12 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 292,56 triliun.
Pendapatan bruto GOTO pada semester I-2024 sebesar Rp 9,71 triliun atau turun 18 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, yakni Rp 11,81 triliun.
Pada semester I-2024, pendapatan bersih GOTO tercatat sebesar Rp 7,73 triliun, atau meningkat 12 persen dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp 6,88 triliun.