455 Hewan Ternak di Kota Semarang Terserang Wabah LSD Jelang Idul Adha, Ini Ciri-cirinya
14-November-24, 16:09Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Sebanyak 455 hewan ternak di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) menjelang Idul Adha.
Kepala Dinas Peternakan (Dispertan) Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengatakan, tahun ini ratusan hewan ternak di Kota Semarang terserang wabah baru bernama LSD.
"Ada 455 hewan yang terserang LSD," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (19/6/2023).
Dia menjelaskan, banyak peternak di Kota Semarang yang juga menjadi pedagang hewan ternak. Hal itu membuat penyebaran wabah LSD semakin cepat menyebar.
"Kita tahu bahwa peternak di Kota Semarang silih berganti karena peternak kita jadi pedagang. Jadi kadang-kadang terkena LSD, tahu-tahu sudah hilang hewan ternaknya entah terjual atau lain sebagainya,” ujar dia.
Ada beberapa ciri hewan ternak yang terkena wabah LSD seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas.
"Gejala-gejala itu peternak harus tahu," tambahnya.
Selain LSD, Dispertan Kota Semarang juga menemukan 37 hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Tiga kecamatan itu masih ada hewan yang terkena PMK," ujarnya.
Meski masih ada hewan yang terjangkit PMK, Hernowo mengklaim jika jumlah tersebut sudah jauh berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Petugas juga sudah melakukan penanganan secara intensif.
"Saat ini sudah mulai turun," kata dia.
Dia menjelaskan, saat ini hewan ternak tidak hanya terancam PMK dan LSD. Saat ini juga ada wabah baru bernama Peste Des Petits Ruminants (PPR) yang juga membahayakan hewan ternak.
"PPR ini juga perlu kita waspadai karena itu menjadi hal yang yang hauak terjadi," ujarnya
Sampai saat ini kota Semarang belum ditemukan PPR. Dia berharap, virus PPR tidak menyebar di Kota Semarang. Ciri-ciri hewan yang terkena PPR biasanya mempunyai gejala di hidung, mata dan pencernaan.
"Penyakit PPR ini memiliki gejala klinis seperti keluar ingus dari hidung, belek di mata, konjungtivitis, gangguan pencernaan, hingga pneumonia," imbuh dia