Elon Musk Ingin Semua Pengguna Bayar untuk Buka X Twitter
14-November-24, 16:08Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Bos X (dahulu Twitter), Elon Musk, berencana merombak model bisnis jejaring sosial microblogging yang kini dimilikinya itu menjadi aplikasi berbayar sepenuhnya.
Rencana tersebut ia sampaikan saat berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam diskusi tentang teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang juga menyinggung akun bot di Twitter.
Menurut Musk, sistem pembayaran menjadi satu-satunya solusi untuk memerangi akun bot di X/Twitter.
“(Kami tengah) beralih ke (model) langganan bulanan untuk penggunaan sistem X (atau Twitter),” ujar Musk kepada Netanyahu.
Menurut Musk, biaya untuk membuat satu akun bot memang hanya sepersekian sen, namun jika seseorang harus membayar beberapa dollar untuk membuat akun Twitter, biaya efektif bikin bot akan jadi tinggi.
"Belum lagi Anda harus punya sistem pembayaran (kartu kredit) yang berbeda-beda untuk setiap akun bot," kata Musk.
Musk juga menekankan bahwa jika rencana X Twitter jadi berbayar sepenuhnya itu benar-benar terlaksana, biaya berlangganannya akan sangat murah.
"Kami akan memberikan harga yang rendah. Jadi kami ingin harganya tidak terlalu mahal," kata Musk.
Kendati begitu, masih belum diketahui apakah rencana Twitter/X jadi berbayar sepenuhnya ini sekadar tanggapan spontan dari Musk saat berdiskusi, atau sudah jadi rencana yang tetap perusahaan.
Untuk diketahui, X Twitter saat ini sudah memiliki skema langganan berbayar yang disebut X Blue. Biaya berlangganan X Blue versi web di Indonesia dipatok Rp 120.000 per bulan atau Rp 1,25 juta per tahun.
Sementara itu, untuk pengguna X Blue berbasis aplikasi di Android dan iOS dikenai biaya Rp 165.000 per bulan.
Benefit (keuntungan) yang dimiliki pengguna berbayar mencakup kemampuan mengedit unggahan setelah dibagikan kurang dari satu jam, mengurangi 50 persen konten iklan, dimungkinkan berbagi konten teks sebanyak 25.000 karakter, mengunggah konten lebih dari tiga jam, dan masih banyak lagi.
Belum diketahui juga apakah model bisnis berbayar itu masih memperbolehkan pengguna reguler (gratisan) mengakses aplikasi seperti sekarang, atau tidak.
Jika tidak, konsep model bisnis berbayar ini terlihat mirip dengan platform layanan streaming Netflix. Pengguna harus membayar dulu untuk dapat akses ke platform.
Cari pendapatan lebih
Terlepas dari rencana perombakan tadi, platform microblogging berlogo X ini memiliki pengguna aktif bulanan (MAU/ Monthly Active Users) sebanyak 550 juta pengguna. Setiap harinya, terdapat 100 juta hingga 200 juga unggahan yang dibagikan ke dalam platform.
Banyaknya pengguna aktif di dalam platform nyatanya tidak sejalan dengan performa bisnis perusahaan. Dalam kesempatan yang berbeda, Musk mengaku pendapatan iklan perusahaan anjlok hingga 50 persen, sejak ia mengakuisisi Twitter pada November 2022.
“Kami masih memiliki arus kas yang negatif, karena penurunan pendapatan iklan hingga 50 persen, ditambah dengan beban utang yang besar,” tulis Musk di platform X pada Juli lalu.
Sejalan dengan unggahan tersebut, perubahan model bisnis Twitter X jadi berbayar sepenuhnya ini nampaknya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan. Musk juga dilaporkan cukup tertarik mengadopsi model bisnis ini.
Menurut laporan yang dipublikasi oleh outlet media Platfomer, orang nomor satu di X itu tengah mempertimbangkan ide model bisnis baru saat melakukan diskusi bersama karyawan internal perusahaan.