BFI Finance Cetak Laba Setelah Pajak Rp 1,1 Triliun pada Kuartal III 2024

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Perusahaan multifinance PT BFI Finance Tbk atau BFIN mencatat laba setelah pajak senilai Rp 1,1 triliun sampai kuartal III-2024.

Laba bersih ini tumbuh 32,3 persen secara kuartalan dibandingkan kuartal II-2024.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, pihaknya telah membukukan total aset sebesar Rp 24,1 triliun. Nilai aset ini dikontribusikan dari total piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) sebesar Rp 23,0 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 5,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Adapun realisasi pembiayaan baru hingga September 2024 dilaporkan mencapai Rp 14,2 triliun, atau bertumbuh sebesar 19,1 persen quarter-on-quarter (qoq)," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (29/10/2024).

Ia menambahkan, nilai piutang dikelola untuk sektor produktif dengan pembiayaan modal kerja dan investasi tercatat sebesar Rp 17,9 triliun. Capaian angka ini mencatat kenaikan 4,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan mengambil porsi paling besar.

"Yakni 77,8 persen, dibandingkan sektor konsumtif atau multiguna," imbuh dia.

Sementara, per 30 September 2024, rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) berada di level bruto 1,42 persen dan level neto 0,27 persen. Sebagai catatan, rerata industri pembiayaan berada di posisi 2,66 persen per 31 Agustus 2024.

“Selain itu, perusahaan juga menjaga gearing ratio yang sangat sehat, yakni sebesar 1,1 kali, jauh di bawah rata-rata industri 2,3 kali. Hal ini menjaga stabilitas BFI Finance dalam berbagai kondisi pasar dan likuiditas yang sangat dinamis” terang Sudjono.

Sementara, berdasarkan piutang dikelola, bisnis BFI Finance masih didominasi oleh pembiayaan berjaminan kendaraan roda empat dan roda dua sebesar 60,3 persen, diikuti dengan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru 15,8 persen, pembiayaan alat berat dan mesin 15,1 persen, pembiayaan jaminan sertifikat properti 4,7 persen, serta pembiayaan berbasis syariah dan lainnya 4,1 persen.

“Langkah positif yang dilakukan pemerintah pada kuartal tiga kemarin seperti penurunan suku bunga acuan serta inflasi yang terus dikelola agar terjaga stabil diharapkan mendorong stimulus pertumbuhan hingga akhir tahun,” ujar Sudjono.

Dari sisi perluasan layanan, BFI Finance memberikan lebih banyak ragam pembiayaan untuk masyarakat. Salah satunya adalah saat ini tersedia kredit pembelian rumah seken di Jabodetabek, lewat kerja sama Perusahaan dengan salah satu situs penjualan rumah terkemuka.

Menutup kuartal tiga, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I Tahun 2024 dengan nilai sebesar Rp 600 miliar dengan rating ‘AA-(idn)’. Penerbitan ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan VI dengan target dana mencapai Rp 6 triliun.

"Dana hasil penerbitan obligasi, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja dalam pembiayaan investasi, modal kerja, dan multiguna, kecuali untuk pembiayaan berbasis syariah," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2024/10/29/141249026/bfi-finance-cetak-laba-setelah-pajak-rp-11-triliun-pada-kuartal-iii-2024