Hingga Kuartal III-2021, Realisasi Lifting Migas Masih di Bawah Target APBN
14-November-24, 15:56Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak dan gas (migas) bumi hingga kuartal III-2021 masih di bawah target.
Realisasi lifting migas sepanjang Januari-September 2021 sebanyak 1,64 juta barel setara minyak per hari (mboepd) atau hanya mencapai 96 persen dari target APBN tahun ini yang sebesar 1,71 mboepd.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, secara rinci realisasi lifting minyak bumi sebesar 661.000 minyak per hari (bopd), masih di bawah target APBN yang sebesar 705.000 bopd.
Sementara lifting gas bumi tercatat sebesar 5.481 juta standar kubik per hari (mmscfd), berada di bawah target APBN yang ditetapkan sebesar 5.638 mmscfd.
"Sehingga lifting minyak yang tercapai 93,8 persen dari target dan lifting gas mencapai 97,2 persen dari target," ujar Dwi dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/10/2021).
Ia mengatakan, realisasi lifting minyak yang tak mencapai target dikarenakan posisi realisasi di akhir Desember 2020 memang sudah rendah akibat pandemi (low entry point), sehingga menyebabkan minus 20.000 bopd.
Selain itu, dipengaruhi unplanned shutdown yang menyebabkan berkurangnya produksi sebanyak 7.700 bopd. Serta, banyak kegiatan pengeboran yang mundur dan delay field onstrem sehingga membuat pengurangan 20.000 bopd.
Namun, berbagai upaya optimasi yang dilakukan berhasil menambah produksi minyak sebanyak 7.400 bopd.
"Sehingga diharapkan di akhir tahun lifting minyak bisa mencapai 665.000 bopd atau 94 persen dari target yang ditetapkan," katanya.
Sementara itu, rendahnya capaian lifting gas disebabkan kinerja produksi beberapa lapangan tidak sesuai prognosis. Adanya low entry point, kejadian unplanned shutdown, serta tertundanya pengeboran dan lapangan beroperasi.
"Tapi kita upayakan optimasi operasi dan penyerapan, sehingg diharapkan di akhir tahun lifting gas bisa mencapai 5.529 mmscfd atau 98 persen dari target," pungkas Dwi.