Bukan karena Estetika, Ini Alasan Jendela Pesawat Berbentuk Oval
14-November-24, 15:43Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional – Sebagian orang mungkin bertanya-tanya, kenapa jendela pesawat berbentuk oval atau bersisi melengkung.
Bentuk jendela pesawat yang oval ternyata tak semata-mata hanya sebuah desain, ada sejumlah hal penting yang melatarbelakangi itu semua.
Dikutip sumber yang dilansir kumpulan berita terkini dari Reader’s Digest, Rabu (15/12/2021), Spesialis Operasi Produk di Scott’s Cheap Flights, Willis Orlando bentuk jendela pesawat oval lebih dari sekadar tujuan estetika. Lalu apa sebabnya?
Ternyata, kenapa jendela pesawat berbentuk oval bukan sekadar karena faktor estetika, melainkan untuk faktor keamanan.
“Sudut oval dirancang untuk membantu mendistribusikan tekanan yang diberikan pada jendela secara merata, mengurangi kemungkinan jendela retak akibat perubahan tekanan udara,” jelasnya.
Pada masa lalu, jendela pesawat memiliki bentuk bujur sangkar. Pada 1950-an saat penerbangan menjadi semakin populer, perusahaan ingin bisa membuat pesawat yang bisa terbang lebih tinggi.
Semakin tinggi pesawat terbang maka tekanan yang dihasilkan juga semakin kuat, belum lagi perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar pesawat menyebabkan lebih banyak penumpukan tegangan.
- Jangan Pakai Sandal Jepit Saat Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya
- Jangan Lupa Bawa 5 Benda Ini Saat Naik Pesawat agar Mudah dan Tak Ribet
Melansir The Sun. sebuah kecelakaan terjadi pada 10 Januari 1954, saat penerbangan 781 meninggalkan landasan di Bandara Ciampino Roma untuk membawa 35 penumpang dan awaknya ke London.
Setelah 15 menit penerbangan, Jet de Havilland Comet yang baru mengudara selama dua tahun sebagai pesawat komersial hancur berkeping-keping dan jatuh di Laut Mediterania, serta menewaskan semua penumpang di dalamnya.
Tak berhenti di sini, kecelakaan lainnya juga terjadi beberapa bulan kemudian yang membuat 21 penumpang tewas saat South African Airways penerbangan 201 dari London ke Johannesburg jatuh di laut.
Korban meninggal yang ditemukan menunjukkan cedera kepala dan paru-paru yang serupa dengan yang ada di penerbangan 781.
Ternyata, jendela pesawat berbentuk bujur sangkar pada saat itu memainkan peran besar dalam kelelahan logam yang menyebabkan kecelakaan, mengakibatkan dekompresi eksplosif dan pesawat pecah di udara.
Itu karena sudut tajam jendela membuat logam di sekitarnya berada di bawah tekanan ekstra ketinggian sebanyak dua atau tiga kali lebih banyak daripada tempat lain di pesawat.
Setelah penyelidikan, de Havilland membuat sejumlah perubahan pada desain pesawatnya, termasuk membuat jendela berbentuk oval.
Berkurangnya sudut tajam memungkinkan tekanan mengalir lebih merata di sekitar tepi jendela, itulah sebabnya semua bidang memiliki panel berbentuk melengkung.
Jadi, bagi penumpang yang penasaran kenapa jendela pesawat berbentuk oval atau bersudut melengkung, kini harus bersyukur karena hal tersebut membuat penerbangan menjadi lebih aman daripada di masa lalu.
- Hati-hati! 10 Tempat Paling Jorok di Pesawat Ini Sering Kita Sentuh
- Pentingnya Memotret Barang Bawaan Sebelum Naik Pesawat, Ini Alasannya