Seorang Guru di Cilincing Terkena Pneumonia Akut, Diduga karena Hirup Asap Peleburan Limbah
14-November-24, 15:40Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Seorang guru SDN Cilincing 07 pagi menderita pneumonia akut yang diduga akibat sering menghirup asap dari industri rumahan pembakaran arang batok kelapa dan peleburan timah.
Guru berinisial S tersebut menderita pneumonia hingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Awal Maret 2019 ini sesak napas hebat terus kami bawa ke UGD Rumah Sakit Pelabuhan. Sampai sana mesti masuk ruang resusistasi karena sesak napas parah. Setelah hasil rontgen dan tes darah ternyata dokter menyatakan itu sebagai pneumonia akut," ujar istri S, DRS (37) saat ditemui di RSUD Koja, Kamis (12/9/2019).
Saat pertama kali diperiksa, dokter sempat menanyakan apakah S merupakan seorang perokok. Namun menurut DRS suaminya tidak pernah merokok. Bahkan lingkungan sekitar tempat mereka tinggal juga tidak ada perokok.
"Satu-satunya kemungkinan asap ya dari perjalanan ke sekolah itu. Dari rumah menuju sekolah suami selalu melewati tempat pembakaran arang," ucap DRS.
Ia menduga bahwa asap itulah yang menyebabkan penyakit yang dialami suaminya.
Kala itu, S harus diopname selama seminggu di RS Pelabuhan Jakarta. Setelah itu ia juga harus menjalani rawat jalan selama seminggu.
Pada tanggal 1 Agustus 2019, suaminya kembali jatuh sakit. Pneumonia yang diidap S kambuh. Ia haus dirawat selama 14 hari untuk menjalani perawatan di RSUD Koja.
"Tanggal 29 Agustus masuk (RSUD Koja) lagi, sampai sekarang belum pulang," tuturnya
Mirisnya, sakit jantung dan diabetes yang sudah lama S miliki juga kumat sehingga ia masih terbaring lemah di rumah sakit.
Adapun warga Cilincing, Jakarta Utara memang mengeluhkan keberadaan dari industri pembakaran arang dan peleburan timah yang ada di Jalan Inspeksi Cakung Drain.
Asap yang bau dan menyakiti mata dari industri rumahan tersebut dianggap mengganggu aktivitas warga. Terlebih lagi jarak dari industri tersebut menuju SD Cilincing 07 Pagi yang hanya beberapa ratus meter membuat warga khawatir dengan kondisi kesehatan anak mereka.