Pabrikan Otomotif Diminta Tidak Naikkan Harga Jual, Ini Kata Suzuki
14-November-24, 15:37TANGERANG, salah satu media nasional sebelumnya, yang dikutip oleh kumpulan berita terkini – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pabrikan otomotif di Indonesia tidak menaikkan harga jual kendaraannya untuk sementara waktu.
Usulan tersebut seiring dengan kinerja penjualan mobil baru yang sedang melemah sepanjang semester I/2024 dikarenakan beberapa faktor.
Agus menjelaskan, bahwa program LCGC yang menjadi salah satu strategi kendaraan ramah lingkungan dapat diperluas, dan sedang dihitung berapa kenaikan harga dari LCGC.
“Jadi produsen yang mengikuti program LCGC itu berapa besar mereka bisa menaikan harga," lanjutnya,” ujar Agus di Tangerang (17/7/2024).
"Tapi yang lain kami minta untuk tidak atau menahan diri untuk menaikan harga karena ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Jadi kita minta ditahan dulu untuk menaikkan harga,” kata dia.
Menanggapi imbauan dari Menperin agar produsen otomotif tidak menaikkan harga, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor Minoru Amano mengatakan, saat ini semua pabrikan mengalami penurunan penjualan.
“Jadi memang di tengah pasar otomotif yang akan di bawah 1 juta unit, ini tidak hanya Suzuki saja, tapi semua APM sama,” ujar Amano di Tangerang (18/7/2024).
“Kami berupaya untuk menekan cost supaya tidak terjadi kenaikan harga. Kami sendiri sebenarnya juga tidak mau menaikkan harga,” kata dia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), selama Januari-Juni 2024 terpantau pasar memang sedang melambat.
Pada periode tersebut, total distribusi mobil baru dari pabrik ke diler alias wholesales mencapai 408.012 unit.
Capaian tersebut turun 19,4 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya. Sementara pada penjualan ritel, kondisinya tidak jauh berbeda.
Kontraksi terjadi pada level 14 persen atau dari 502.533 unit menjadi 431.987 unit secara tahunan (year-on-year/yoy).