Apa Itu Open Source Software, Kelebihan, Kekurangan, dan Contoh-contohnya
14-November-24, 15:28Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Dalam dunia teknologi terdapat beberapa jenis perangkat lunak (software) yang sering dijumpai. Salah satunya jenis open source software. Program ini juga kerap disebut dengan perangkat lunak sumber terbuka.
Umumnya software dengan jenis open source akan mudah diakses, disebarluaskan, hingga kode program dapat diubah. Namun apa sebenarnya definisi open source software? untuk mengetahuinya lebih lanjut berikut ini KompasTekno merangkum ulasannya.
Pengertian open source software
Dilansir dari situs open source, jenis software ini mengacu pada kode sumber yang dapat diperiksa, dimodifikasi, ditingkatkan, dan dikembangkan secara publik oleh siapa pun.
Tak seperti software commercial, jenis perangkat open source terbuka oleh publik, bisa diakses bebas dan umum serta memungkinkan untuk berkolaborasi dalam mengembangkan perangkat lunak tersebut. Open source software (OSS) juga memiliki lisensi open source.
Apa itu lisensi open source? Lisensi sumber terbuka adalah peraturan yang memberikan izin kepada pengguna komputer untuk menggunakan hingga memodifikasi perangkat lunak sumber terbuka untuk berbagai tujuan yang diinginkan.
Biasanya lisensi ini akan mengizinkan pengguna membagikan kode sumber program kepada pengguna lain tanpa membebankan biaya tertentu.
Terdapat beberapa contoh OSS yang kerap kita gunakan. Beberapa di antaranya seperti aplikasi peramban Mozilla Firefox, Open Office, WordPress, hingga Blogger.
Sejarah open source software
Dihimpun dari Synopsys, gagasan awal adanya open source software dipelopori oleh salah satu programmer MIT yakni Richard Stallman pada tahun 1983. Saat itu dirinya percaya bahwa perangkat lunak harus bisa diakses bebas oleh para programmer lain.
Tujuannya tak lain adalah agar semua orang dapat turut berkontribusi dalam memodifikasi, mempelajari, hingga memperbaiki OSS menjadi lebih baik. Ia kemudian merilis kode program gratis miliknya melalu proyek bernama GNU (GNUis Not Unix).
Proyek inilah yang merilis lisensi-lisensi software bebas yang terpisah pada setiap perangkat lunaknya. Proyek ini kemudian terus berkembang hingga membentuk sebuah aliansi bernama Open Source Initiative (OSI) pada tahun 1998.
Open Source Initiative dibuat bertujuan untuk mempromosikan dan melindungi software dan komunitas open source. Peran OSI bertindak sebagai pusat informasi dan mengatur repositori open source perangkat lunak. OSI juga mewadahi mengenai aturan dan pedoman tentang cara penggunaan perangkat lunak terbuka.
Kelebihan dan kekurangan open source
Meskipun dapat diakses secara gratis, bebas, dan mudah diakses, perangkat open source juga memiliki kelebihan dan kekurangan, meliputi:
Kelebihan
Mayoritas dapat diakses gratis
Umumnya open source software bebas digunakan. Pengguna tidak perlu membayar untuk mendapatkan akses aplikasi.
Perbaikan software dalam waktu singkat
Perangkat lunak sumber terbuka dibuat dan dipantau oleh sekumpulan developer ahli yang tergabung dalam komunitas tertentu. Hal ini yang membuat aplikasi dapat diperbaiki secara singkat saat terjadi error atau bug.
Fleksibel
Dari segi fleksibiltas open source menyediakan kesempatan pengguna turut mengembangkan perangkat agar menjadi lebih baik. Bahkan jika ada fitur yang tidak relevan, pengguna dapat menghapusnya secara efektif.
Hal ini dikarenakan open source software memiliki kode sumber bebas yang bisa dimodifikasi tanpa perlu mematuhi lisensi atau persyaratan tertentu dari penyedia.
Lisensi yang tidak mengikat
Lisensi open source tidak mengikat sehingga pengguna lebih bebas menggunakan. Seperti memodifikasi, mendistribusikan, dan lain sebagainya.
Pengguna tidak perlu khawatir dalam pemantauan atau peraturan tertentu dari developer. Hal ini yang memungkinkan pengguna bebas mengunduh dan menginstal aplikasi berkali-kali.
Kekurangan
User Interface yang kurang ideal
Tak semua aplikasi open source memiliki tampilan yang ramah pengguna, maka dari itu tak jarang tampilan aplikasi open source terkesan sulit dipahami dalam penggunannya.
Keamanan yang rentan
Open source memiliki akses kode sumber yang bebas. Meski kelebihannya pengguna menjadi lebih bebas dalam memodifikasi, hal ini juga menjadi salah satu kekurangan jenis aplikasi ini.
Kebebasan akses kode program berpotensi disalahgunakan dan dan menimbulkan kejahatan siber tertentu. Maka dari itu pengguna diharapkan untuk tetap waspada dan selalu mengamankan perangkatnya dari malware berbahaya.
Sering terjadi masalah teknis
Saat menggunakan open source software seringkali pengguna sering menemukan masalah teknis yang terjadi. Hal tersebut karena perangkat lunak terbuka tidak memiliki dukungan ekstensif.
Maka dari itu apabila mengalami bug atau masalah perangkat hanya bisa diperbaiki oleh dukungan online atau komunitas open source software tertentu.
Contoh-contoh open source software
Terdapat beberapa kategori open source software yang kerap ditemui sehari-hari. Berikut beberapa daftarnya:
- GNU/Linux
- Mozilla Firefox
- Pemutar media VLC
- SugarCRM
- GIMP
- VNC
- Server web Apache
- LibreOffice
- jQuery