Viral Crazy Rich Helena Lim Terjerat Kasus Korupsi Rp 271 T, Crazy Rich Grobogan Ikut Berkomentar
14-November-24, 15:12Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional, BANDUNG - Ramai fenomena crazy rich yang sempat ditangkap, termasuk yang terbaru ialah kasus korupsi timah Rp 271 triliun yang melibatkan crazy rich Helena Lim dkk.
Fenomena ini memantik tanggapan salah seorang pengusaha yang kerap disebut crazy rich Grobogan, Joko Suranto.
Menurut Joko, fenomena tersebut tak terlalu membuatnya khawatir, karena secara pribadi dirinya bekerja dalam bisnis dan kelembagaan yang jelas, serta hasil barangnya pun jelas tidak menggunakan anggaran APBN atau APBD.
"Kami pun merasa prihatin atas tindak korupsi yang mencapai Rp 271 triliun itu jelas merugikan negara. Tapi, saya tak terlalu khawatir meski terkadang disebut crazy rich yang bisa memantik sorotan publik, yang terpenting kita selalu berada di jalan dan tindakan yang benar dan memberikan banyak manfaat bagi orang banyak," katanya di Jalan Cilaki, Senin (1/4/2024).
Joko pun menambahkan, pada 2022 dirinya sempat deg-degan alias khawatir ketika para orang kaya alias crazy rich, semisal Dony Salmanan atau Indra Kenz ditangkap lantaran bermasalah secara hukum, namun untuk tahun ini yang melibatkan para crazy rich lainnya tak terlalu membuatnya khawatir.
"Insya Allah selama ini kami apapun transaksinya selalu terukur secara pajar dan ditelusuri orang pajak. Kami pun meyakini tak mengerjakan hal-hal yang bersumber dari APBD, APBN atau berhubungan dengan BUMD, bahkan BUMN yang mengemplang ke kami. Jadi, kami enggak perlu takut untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan berbuat baik sepanjang yang kami berikan hasil rejeki yang didapatkan secara benar," ujarnya.
Selain itu, Joko pun berpesan kepada setiap orang agar tak perlu menampakkan kemewahan dan sebagainya, jika hanya membuat orang-orang menjadi memiliki niat negatif.
"Ya tentunya ada label yang seringkali disematkan, semisal crazy rich selalu menjadi sorotan di profil perpajakan, begitu yang pernah saya rasakan. Tapi, akhirnya justru saya dijadikan wajib pajak teladan. Intinya, mari harus dapat bermanfaat dan memberikan sesuatu kepada sesama," katanya.
Joko Suranto pun menyebut memang setiap manusia itu tentu ada keinginan yang wow dalam dirinya. Namun, dia pun senantiasa memagari diri untuk selalu bersyukur atas apa yang telah didapatkan.
"Ya Alhamdulillah bagi saya dengan selalu melihat ke bawah dan jalan ke kampung-kampung membuat saya bersyukur atas nikmat yang didapat selama ini dan cukup. Tak perlu yang wow, wah, atau apapun. Kami pun mendidik di internal perusahaan lewat family gathering dengan memberikan fasilitas mencukupi ke para karyawan dan memperhatikan keluarganya, agar mereka pun menyadari apa yang sudah diberikan perusahaan sudahlah cukup," katanya.(*)