Atap Beton Rusunawa Marunda Blok C5 Ambruk, Bangunan Termakan Usia dan Dinyatakan Tak Layak Huni

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Atap beton di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/8/2023) pukul 21.30 WIB.

Peristiwa ini terjadi karena atap tersebut tertimpa pelang bertuliskan C5, yang tiba-tiba saja jatuh sehingga membuat warga Rusunawa Marunda ketakutan.

Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Lokasi kejadian langsung dibatasi agar tidak ada warga yang melintas di atas puing.

Dibangun 2004

Melihat latar sejarah Rusunawa Marunda, Cluster C merupakan yang pertama kali dibangun dibandingkan Cluster A, B, dan D.

Pembangunan Cluster C yang terdiri dari lima blok tersebut berlangsung dalam tahun yang sama, yakni 2004.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Uye Yayat mengungkapkan bahwa Cluster C dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Yang melaksanakan dari Kementerian PUPR. Jadi, dibangun dari APBN, Kementerian. Setelah itu, diserahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta," ujar Uye saat ditemui pada Senin (4/9/2023).

"Sama seperti (Rusunawa) Rawa Bebek. Kan dulu dibangun oleh Kementerian, setelah itu diserahkan. Jadi, seperti itu. Nah, itu (Rusunawa Marunda) dibangun dari 2004," ucap Uye melanjutkan.

Pembangunan Rusunawa Marunda Cluster C dinyatakan rampung pada 2005 dan mulai diisi secara bertahap oleh warga terprogram sejak 2006.

Penelitian BRIN

Setelah beberapa tahun, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan kegiatan penelitian terhadap struktur bangunan Rusunawa Marunda Cluster C.

Dari hasil penelitian tersebut, Dinas PRKP DKI Jakarta mendapatkan rekomendasi agar segera merelokasi warga Rusunawa Marunda Cluster C.

"Evaluasi dari BRIN, itu dinyatakan sudah tidak layak. Itu sejak tahun 2022. Jadi, sudah lama," ungkap Uye.

Mulai sosialisasi relokasi

Berangkat dari hasil BRIN tersebut, Dinas PRKP DKI Jakarta mulai menyosialisasikan akan merelokasi warga Rusunawa Marunda Cluster C ke Rusunawa Nagrak.

Uye mengungkapkan bahwa sosialisasi tersebut mulai dilaksanakan pada Kamis, 24 Maret 2023.

"Waktu itu sebelum saya menjadi Kepala UPRS II Dinas PRKP DKI Jakarta. Saya masuk terhitung 19 Juni. Nah, pada saat itu sudah disosialisasikan kepada warga bahwa warga itu agar segera pindah ke Rusunawa Nagrak," tutur Uye.

Pengakuan warga

Ketua RT 05/RW 12 Marunda, Saharudin mengaku sudah sempat mendapatkan sosialisasi relokasi dari Dinas PRKP DKI Jakarta.

Bahkan, tidak sedikit warga dari Rusunawa Marunda Cluster C dikumpulkan dan diberitahu hasil dari penelitian BRIN tentang bangunan yang mereka huni sejak bertahun-tahun.

"Benar. Terkait masalah hunian itu, kami sudah diinformasikan langsung. Bahkan ada pengumpulan warga yang di mana hunian ini sudah tidak layak huni," kata Saharudin kepada media nasional yang mengungkapkan berita ini, yang kemudian dimuat di kumpulan berita terkini pada Selasa (5/9/2023).

Tertunda

Namun, kegiatan relokasi terpaksa ditunda sementara karena terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Terlebih, Rusunawa Nagrak pada saat itu menjadi tempat isolasi bagi pasien positif virus corona.

"Secara struktur memang terlihat masih sedikit agak masih bisa untuk warga beraktivitas. Akhirnya, itu tertahan (tertunda)," ucap Uye.

Atap beton ambruk

Setelah satu tahun, atap beton di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/8/2023) pukul 21.30 WIB.

Peristiwa ini terjadi karena atap tersebut tertimpa pelang bertuliskan C5, yang tiba-tiba saja jatuh.

Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Lokasi kejadian langsung dibatasi agar tidak ada warga yang melintas di atas puing.

"Memang untuk kawasan (Marunda) ini, ketika ambruk, (angin) kencang," kata Uye.

"Kondisinya pada saat itu angin, dan juga ini lingkungan secara geografis kan pesisir, kami juga tidak memahami, apakah itu karena pergeseran atau apa. Tapi, secara bangunan, tiba-tiba ambruk," ungkap Uye.

Relokasi

Dinas PRKP DKI Jakarta langsung memutuskan untuk merelokasi warga Rusunawa Marunda Cluster C.

Ratusan warga yang tercatat dalam 451 kartu keluarga (KK) dan tinggal di Rusunawa Marunda Cluster C itu dipindahkan ke Rusunawa Nagrak.

"Betul (warga Rusunawa Marunda C1 sampai C5 direlokasi ke Rusunawa Nagrak)," kata Plt Dinas PRKP DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum saat dihubungi salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Minggu (3/9/2023).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Retno mengakui bahwa kondisi bangunan Rusunawa Marunda Cluster C sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/06/07045741/atap-beton-rusunawa-marunda-blok-c5-ambruk-bangunan-termakan-usia-dan