WHDI Rayakan HUT ke-35, Ketua WHDI Kota Kupang Sosialisasi Stunting dan Kesehatan Jiwa Orang Tua
14-November-24, 14:48Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia, KUPANG - Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Kupang menggelar kegiatan hari ulang tahun (HUT) WHDI ke-35 di Pura Oebanantha Kupang, Minggu, 19 Februari 2023.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan lomba make up natural untuk ibadah ke Pura yang dibagi dalam beberapa kelompok.
Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan jiwa dalam menangani stunting pada anak, lalu diakhiri dengan meditasi relaksasi yang dipimpin oleh Ketua WHDI Kota Kupang, dr. DAP Shinta Widari.
Dalam sosialisasi tersebut dr. Shinta mengatakan, kesehatan jiwa juga sangat berpengaruh terhadap stunting.
Ketika kesehatan jiwa orang tua tidak diperhatikan dengan baik, maka otomatis perhatian pada anak juga tidak bisa diberikan secara maksimal.
Dikatakan dr. Shinta, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu - ibu dalam menangani stunting diantaranya adalah gizi.
"Kenapa dia gagal tumbuh? Pertama karena gizi yang kurang. Makanya kita harus menjaga gizi anak - anak dan cucu - cucu kita sejak dari dalam kandungan. Yang kedua imunisasi yang lengkap. jadi kalau kita punya anak kecil harus diberikan imunisasi yang lengkap. Ketiga, harus memberikan stimulasi dengan cara mengajak anak didalam kandungan untuk berbicara," jelas dr. Shinta.
Hal - hal ini bisa dilakukan dengan baik jika jiwa orang tua dalam keadaan sehat.
Terkait perayaan HUT WHDI sendiri, kata dr. Shinta, WHDI Kota Kupang diberi tugas untuk menjadi penyelenggara ditahun ini oleh WHDI Provinsi NTT.
"Kita ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tanggal 24 lalu, kita CFD, kita senam bersama, jalan santai bersama kemudian kita jual kuliner Bali di sana. Meskipun hujan tetapi yang hadir saat itu mencapai 60 orang," ujar dr. Shinta.
"Kemudian kita lakukan kolaborasi dengan lansia Narayana dan RSIA Dedari kita melaksanakan bakti sosial," tambahnya.
Tema HUT WHDI ke-35 tahun ini adalah "Perempuan Berdaya Mewujudkan Generasi Bebas Stunting dan Tangguh".
"Ini adalah tema yang diberikan secara nasional karena masalah stunting itu bukan hanya di NTT tetapi stunting merupakan masalah nasional yang memang harus diperangi oleh semua elemen masyarakat dari pusat sampai daerah," jelas dr. Shinta.
Menurut dia, stunting saat ini menjadi masalah nasional bukan hanya masalah masyarakat NTT meskipun angkanya cukup tinggi di NTT.
Di seluruh Indonesia, ujarnya, menghadapi masalah stunting dimana anak - anak yang mengalami gagal tumbuh dan berkembang tidak sesuai dengan usianya.
"Kedepannya semoga ibu - ibu Wanita Hindu Dharma Indonesia Kota Kupang pada khususnya, Nusa Tenggara Timur pada umumnya semakin eksis juga di masyarakat dan bisa menjadi perempuan yang tangguh yang kuat yang sehat sehingga kita bisa membina keluarga bersama anak - anak sehingga tidak terjadi stunting di keluarga kita," harapnya. (uzu)
Ikuti berita Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional lainnya di GOOGLE NEWS