Inflasi September 2023 0,19 Persen, Ini Pemicunya
14-November-24, 14:40Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Tren penurunan inflasi berlanjut pada September 2023. Hal ini selaras dengan laju inflasi bulanan (month to month/mtm) yang rendah.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jika dilihat secara bulanan tingkat inflasi mencapai 0,19 persen pada September 2023 lalu. Angka ini meningkat dari posisi bulan sebelumnya yang mencatat deflasi sebesar 0,02 persen.
"September inflasi 0,19 persen secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 115,22 pada Agustus 2023 menjadi 115,44 pada September 2023," tutur Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (2/10/2023).
Tingkat inflasi September 2023 utamanya disebabkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencatat inflasi sebesar 0,35 persen dan memberikan andil sebesar 0,09 persen.
Kemudian, kelompok transportasi mencatat inflasi sebesar 0,29 persen dan berkontribusi sebesar 0,04 persen.
Jika dilihat lebih rinci, komoditas utama penyumbang inflasi bulanan pada September ialah beras, dengan andil sebesar 0,18 persen. Kemudian, kenaikan harga BBM non subsidi pada September lalu juga membuat komoditas bensin menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen.
"Beberapa komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil deflasi, di antaranya telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah," ucap Amalia.
Adapun tingkat inflasi tahunan pada September lalu sebesar 2,28 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka itu jauh lebih rendah dibanding posisi bulan sebelumnya sebesar 3,27 persen secara yoy.
"Terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 112,87 pada September 2022 menjadi 115,44 pada September 2023," ujar Amalia.
Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi secara tahunan September lalu utamanya disebabkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini mencatatkan inflasi sebesar 4,17 persen dan berkontribusi 1,08 persen terhadap inflasi nasional.
Mengekor, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatatkan inflasi sebesar 1,26 persen dan memberikan andil sebesar 0,25 persen. Lalu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi sebesar 3,68 persen serta berkontribusi sebesar 0,23 persen terhadap inflasi nasional.
"Base effect akibat kenaikan harga BBM yang berakhir sampai Agustus 2023 dan tidak terlihat dampaknya lagi di September 2023," kata Amalia.