5 Fakta Penyerangan Brutal Prajurit TNI terhadap Puluhan Warga di Deli Serdang
14-November-24, 14:37Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Puluhan prajurit TNI menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (8/11/2024) malam.
Penyerangan prajurit TNI tersebut menyebabkan puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia.
Pelaku penyerangan dikabarkan merupakan prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
Dirangkum dari pemberitaan salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini berikut adalah sejumlah fakta mengenai penyerangan Prajurit TNI terhadap Puluhan Warga di Deli Serdang:
1. Ada 33 prajurit yang terlibat
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, diduga pelaku yang telah terkonfirmasi ada 33 orang.
Sejumlah 33 prajurit TNI tersebut merupakan anggota Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
Sejauh ini sudah ada langkah-langkah yang dilakukan Kodam, dan pihak Pangdam juga melakukan mediasi pada pihak korban dan keluarga masyarakat di Batalyon Armed 2 KS.
2. Diduga karena cekcok
Menurut Kepala Desa Selamat, Bahrun, warga kaget dengan kedatangan puluhan anggota TNI tanpa seragam sekitar pukul 22.00 WIB.
Warga tidak tahu pasti alasan puluhan anggota TNI menyerang warga Desa Selamat. Namun, diduga mereka datang mencari orang yang cekcok dengan mereka di jalan.
Menurut seorang warga yang menjadi korban kekerasan, para anggota TNI mencari orang bernama Andre Ginting.
3. Satu korban tewas
Salah satu warga, Raden Barus (61), tewas dalam penyerangan yang dilakukan prajurit TNI Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan.
Diketahui saat itu Raden sedang berada di luar, namun belum tahu bagaimana ia bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI.
Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.
Warga sempat membawa Raden ke rumah sakit dalam keadaan kritis. Sayang, nyawanya tidak terselamatkan saat masih dalam perjalanan.