Harga Cabai di Pasar Koja Tembus Rp 100.000 Per Kilogram, Pedagang: Biasanya Paling Mahal Rp 60.000
14-November-24, 14:29Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Seorang pedagang di Pasar Koja Baru, Jasnita (49) mempertanyakan harga cabai yang kini menyentuh angka Rp 100.000 per kilogram.
Pasalnya, kenaikan harga tersebut berbanding jauh dengan jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru pada dua tahun terakhir.
"(Rp 100.000 per kilogram) tinggi banget. Dua tahun belakangan ini enggak begini. Paling mahal, Rp 60.000," ujar Jasnita saat berbincang dengan sumber yang dilansir kumpulan berita terkini di lapaknya, Kamis (9/11/2023).
Jasnita tidak memungkiri bahwa harga cabai pada 2021 memang sempat menyentuh Rp 120.000 per kilogram.
Kendati demikian, harga tersebut hanya bertahan selama satu bulan lalu selanjutnya mengalami penurunan.
"Memang pernah tahun 2021 ya, harganya Rp 120.000 per kilogram. Tapi, cuma sebentar, paling cuma satu bulan. Sekarang nih, timbul lagi," ucap Jasnita.
Jasnita merincikan, harga cabai rawit merah dan cabai merah keriting kini di angka Rp 100.000 per kilogram. Sebelumnya, dua bahan pangan tersebut hanya senilai Rp 30.000 - Rp 40.000 per kilogram.
Sementara itu, harga cabai rawit hijau di Pasar Koja Baru dari harga Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 70.000 per kilogram.
Terlepas dari faktor cuaca, Jasnita menduga hal tersebut merupakan ulah para tengkulak yang sengaja menimbun cabai jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.
"Ya biasanya tengkulak-tengkulak itulah pemainnya, orang yang punya modal besar. Dari petani, dia yang beli, kayak pengepul gitu," ucap Jasnita.
Jasnita yang sudah 25 tahun menjadi pedagang itu mengatakan bahwa pasokan cabai di Pasar Induk Kramat Jati sangat sedikit sehingga menyebabkan harga menjadi tinggi.
"Pasokannya berkurang dari sananya. Kalau pasokannya banyak yang masuk ke Pasar Induk Jakarta, harga turun," kata Jasnita.
"Tapi, kalau sedikit, tersendat. Pembelinya banyak, barangnya sedikit. Jadi, harga naik," ucap Jasnita yang setiap hari membeli cabai di Pasar Induk Kramat Jati dan menjualnya di Pasar Koja Baru.
Sejak adanya kenaikan harga cabai ini, Jasnita mengaku kehilangan pelanggan.
Tidak sedikit dari mereka terpaksa mengurangi jumlah pembelian demi menghemat pengeluaran.