Jokowi Ungkap Kerjaan Paling Berat 10 Tahun Terakhir: Ajak Usaha Tambang Bangun Smelter
14-November-24, 14:26Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, mengajak perusahaan tambang membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Indonesia menjadi salah satu pekerjaan yang paling berat selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan produksi dari smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur, hari ini, Senin (23/9/2024).
"Saya ingat pekerjaan yang berat dan melelahkan selama saya menjabat sebagai presiden selama 10 tahun ini, adalah mengajak perusahaan pertambangan untuk membangun smelter. Pekerjaan sangat berat," kata Jokowi saat peresmian, Senin.
Kepala Negara lantas mengingat-ingat upayanya membujuk Freeport untuk membangun smelter.
Dia bilang, negoisasi yang dilakukan pada tahun 2017 dengan CEO Freeport-McMoran Richard C Adkerson kala itu sempat berjalan alot.
Diketahui belum lama ini, Jokowi mengungkapkan, Freeport belum kunjung membangun smelter selama 50 tahun beroperasi di Indonesia.
"Untuk sepakat membangun smelter di Gresik ini, itu pun masih alot sekali negosiasinya, alot sekali. Karena saya tahu memang ini adalah investasi yang tidak kecil, Rp 56 triliun, itu bukan uang yang kecil, uang yang gede banget," ucap dia.
"Sehingga saya juga sadar, memang perusahaan harus mengalkulasi, perusahaan harus berhitung apa keuntungan membangun smelter sebesar ini. Dan setelah itu langsung 2018, dimulai persiapan lahannya," imbuh Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, smelter itu akhirnya selesai dibangun setelah 30 bulan usai groundbreaking (peletakan batu pertama) dan produksi katoda perdananya diresmikan hari ini.
Selain menghasilkan 900.000 katoda tembaga, smelter PTFI seluas sekitar 104 hektare ini juga menghasilkan lumpur anoda, yang selanjutnya dimurnikan di Precious Metal Refinery (PMR) menjadi sekitar 50 ton emas dan 210 ton perak batangan, serta Platinum Group Metals (PGM).
"Jumlah yang tidak kecil. Dan ini kalau melihat industrinya sebesar ini, saya yakin ini akan melibatkan banyak UMKM, usaha-usaha kecil, baik berupa catering, baik menjadi subkon untuk semua yang berkaitan dengan smelter di Gresik ini," jelas Jokowi.