Paus Fransiskus Berpulang: Dunia Berduka Kehilangan Pemimpin Spiritual dan Pembela Kemanusiaan

Dunia Berkabung Atas Wafatnya Paus Fransiskus

Kabar duka menyelimuti dunia. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, dikabarkan telah meninggal dunia pada usia 88 tahun. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia dan para pemimpin global.

Menurut pernyataan resmi dari Vatikan, Paus Fransiskus wafat pada pukul 07.35 waktu setempat, sehari setelah penampilannya di Lapangan Santo Petrus dalam perayaan Paskah. Kardinal Kevin Farrell menyampaikan berita duka ini melalui saluran Telegram Vatikan.

Seruan Perdamaian Terakhir untuk Gaza

Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus tak henti-hentinya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Dalam pesan Paskah yang disampaikan dari balkon utama Basilika Santo Petrus, Paus menyampaikan keprihatinannya atas situasi "dramatis dan menyedihkan" di Gaza. Ia juga mendesak kelompok militan Hamas untuk membebaskan para sandera dan mengecam meningkatnya antisemitisme di berbagai belahan dunia.

"Saya menyatakan kedekatan saya dengan penderitaan seluruh rakyat Israel dan rakyat Palestina," demikian bunyi pesan Paus Fransiskus. Ia menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk menghentikan permusuhan, membebaskan para sandera, dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Wasiat Sederhana dan Tempat Peristirahatan Terakhir

Sebelumnya Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit selama lima minggu akibat pneumonia. Jauh sebelum kematiannya, Paus Fransiskus telah membuat sejumlah persiapan terkait pemakamannya. Sebuah ritus resmi yang diterbitkan Vatikan pada November 2024 mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus memilih untuk meninggalkan tradisi pemakaman para Paus sebelumnya.

Alih-alih dimakamkan dalam tiga peti jenazah yang terbuat dari kayu cemara, timah, dan ek, Paus Fransiskus meminta untuk dimakamkan dalam satu peti jenazah kayu sederhana berlapis seng. Selain itu, jenazahnya tidak akan disemayamkan di atas panggung tinggi di Basilika Santo Petrus, melainkan dibiarkan berada di dalam peti dengan bagian tutup yang dibuka.

Lebih lanjut, Paus Fransiskus juga membuat keputusan yang tidak lazim dengan memilih dimakamkan di luar Vatikan, tepatnya di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma. Ia telah mengungkapkan keinginannya ini sejak Desember 2023, dengan alasan memiliki "hubungan yang sangat kuat" dengan basilika tersebut.

Penghormatan dari Para Pemimpin Dunia

Kepergian Paus Fransiskus memicu reaksi dari para pemimpin dunia. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan penghormatannya, menyebut Paus Fransiskus sebagai sosok yang memberikan harapan kepada kaum miskin. Presiden RI Prabowo Subianto juga menyampaikan duka mendalam, menyebut dunia kehilangan sosok panutan untuk perdamaian dunia. Ucapan belasungkawa juga datang dari calon Kanselor Jerman Friedrich Merz, PM Belanda Dick Schoof, PM Italia Giorgia Meloni, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, PM India Narendra Modi, pemerintah Iran, dan Presiden Israel Isaac Herzog.

PM belanda Dick Schoof menyampaikan bahwa Paus Fransiskus adalah sosok yang dekat dengan umat. Dia juga menyampaikan bahwa Paus Fransiskus menjadi panutan bagi banyak orang baik katolik maupun non-katolik.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan bahwa Paus Fransiskus menginspirasi banyak orang dengan kerendahan hati dan kasihnya. PM India, Narendra Modi menyebut Paus Fransiskus akan selalu dikenang sebagai panutan belas kasih, kerendahan hati, dan keberanian spiritual.

Paus Fransiskus akan dikenang sebagai pemimpin spiritual yang gigih membela perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan. Warisannya akan terus menginspirasi generasi mendatang.