Indonesia Berduka: KBRI Vatikan Kenang Paus Fransiskus, Sosok Pembawa Damai
Duka mendalam menyelimuti dunia atas wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Tahta Suci Vatikan menyampaikan penghormatan terakhir kepada pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut, mengenangnya sebagai sosok yang tak kenal lelah menyerukan perdamaian di berbagai belahan dunia.
KBRI Vatikan dalam keterangannya mengungkapkan, Paus Fransiskus selalu menempatkan perdamaian sebagai prioritas utama dalam setiap doa dan tindakan. Ia secara konsisten menyerukan diakhirinya konflik dan penderitaan yang disebabkan oleh perang, sebuah "bencana buatan manusia yang paling tidak adil".
Bentuk konkret dari komitmen Paus Fransiskus terhadap perdamaian diwujudkan melalui penetapan hari-hari puasa dan doa bersama untuk negara-negara yang dilanda konflik, seperti Suriah, Lebanon, Afghanistan, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Tanah Suci. Inisiatif ini mengajak umat beriman di seluruh dunia untuk bersatu dalam doa memohon terciptanya perdamaian.
Dalam pesan terakhirnya sebelum berkat "Urbi et Orbi", Paus Fransiskus kembali menegaskan pentingnya perdamaian. Ia menyerukan upaya perdamaian di berbagai wilayah konflik, termasuk Timur Tengah (antara Israel dan Palestina), Ukraina, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Kaukasus Selatan (Armenia dan Azerbaijan), Sahel, Tanduk Afrika, dan Myanmar.
Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya persaudaraan dan keadilan sosial. Baginya, setiap manusia dilahirkan dengan harkat dan martabat yang sama, sehingga semua adalah saudara. Ia mengajak seluruh umat manusia untuk menjaga dan memelihara bumi sebagai rumah bersama (Laudato Si').
KBRI Vatikan menginformasikan bahwa jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di dalam peti mati pada Senin malam waktu Roma. Masa berkabung akan berlangsung selama sembilan hari sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual yang telah memberikan kontribusi besar bagi perdamaian dunia.
Berikut adalah beberapa poin penting dari pesan dan tindakan Paus Fransiskus terkait perdamaian:
- Seruan tak kenal lelah untuk perdamaian: Paus Fransiskus secara konsisten menyerukan diakhirinya konflik dan penderitaan akibat perang.
- Doa dan puasa untuk perdamaian: Penetapan hari-hari puasa dan doa bersama untuk negara-negara yang dilanda konflik.
- Penekanan pada persaudaraan dan keadilan sosial: Mengingatkan bahwa semua manusia adalah saudara dan memiliki harkat dan martabat yang sama.
- Ajakan untuk menjaga bumi sebagai rumah bersama (Laudato Si'): Kesadaran akan pentingnya merawat lingkungan hidup sebagai bagian dari upaya menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi seluruh dunia. Namun, warisan perdamaian dan persaudaraan yang ditinggalkannya akan terus menginspirasi umat manusia untuk berjuang mewujudkan dunia yang lebih baik.