Strategi Jitu Bojan Hodak Antarkan Persib Bandung di Ambang Juara Liga 1

Persib Bandung menunjukkan performa impresif di Liga 1 musim ini, dan kesuksesan ini tak lepas dari peran sentral sang pelatih kepala, Bojan Hodak. Di tengah tantangan kehilangan sejumlah pemain kunci, Hodak mampu meramu strategi yang tepat dan membawa tim Maung Bandung berada di jalur juara.

Sejak awal musim, Persib harus kehilangan beberapa pilar penting seperti Alberto Rodriguez dan Stefano Beltrame. Belum lagi badai cedera yang menimpa pemain-pemain andalan seperti Febri Hariyadi, Rezaldi Hehanussa, Dedi Kusnandar, Rachmat Irianto, dan David da Silva. Kondisi ini memaksa Hodak untuk memutar otak dan mencari solusi agar tim tetap kompetitif.

Beberapa langkah strategis diambil Hodak untuk mengatasi masalah tersebut. Ia mendatangkan Gustavo Franca untuk memperkuat lini pertahanan, memaksimalkan potensi Tyronne del Pino, dan mencari pemain pelapis yang mampu menggantikan peran pemain yang absen. Hasilnya, para pemain Persib mampu berimprovisasi dan mengatasi berbagai ujian yang datang.

Tyronne del Pino tampil gemilang dan menjadi pemain tersubur tim dengan 14 gol. Edo Febriansah menunjukkan performa konsisten dalam menggantikan peran Rezaldi Hehanussa, dengan mencatatkan 2.221 menit bermain dari 27 pertandingan. Beckham Putra juga menunjukkan kemampuan yang menjanjikan dengan mencetak enam gol dan tiga assist, serta mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Febri Hariyadi.

Mantan pemain Timnas Indonesia yang pernah membela Persib, Zaenal Arief, memberikan apresiasi atas kualitas kepelatihan Bojan Hodak. Ia meyakini bahwa Persib memiliki peluang besar untuk kembali meraih gelar juara musim ini. Dengan hanya membutuhkan delapan poin lagi, Maung Bandung berpeluang besar untuk mengamankan gelar juara dua musim beruntun.

Zaenal Arief menyoroti bagaimana Hodak mampu menjaga kedalaman skuad di tengah berbagai cobaan seperti cedera pemain dan akumulasi kartu. Kemampuan Hodak dalam mengatasi tekanan tersebut menjadi kunci keberhasilan Persib.

Saat ini, persaingan menuju tangga juara mengerucut pada tiga tim, yaitu Persib (61 poin), Dewa United (53), dan Persebaya (52). Persib memiliki keuntungan karena hanya perlu memenangkan tiga laga kandang tersisa untuk memastikan gelar juara. Peluang juara akan semakin besar jika Dewa United dan Persebaya gagal meraih poin maksimal di pertandingan mereka.

Zaenal Arief menekankan pentingnya bagi Persib untuk memaksimalkan pertandingan kandang dan meraih tiga poin. Ia juga berharap Persib mampu meraih hasil imbang di pertandingan tandang jika tidak memungkinkan untuk menang.