Jabar Sumbang Angka Perceraian Tertinggi di Indonesia

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Jawa Barat menyumbang angka perceraian tertinggi di Indonesia. Sedangkan posisi kedua ditempati Jawa Timur.

"Jabar masih yang tertinggi," ujar Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Wibowo Prasetyo pada kegiatan “Media Gathering Isu-Isu Kebimasislaman" di Bandung, Rabu (29/5/2024) malam.

Wibowo mengungkapkan, angka perceraian tahun 2023 sebesar 463.654, menurun dari tahun sebelumnya 516.334.

"Sedangkan jumlah pernikahan tahun lalu lebih dari 1,5 juta," ucap Wibowo.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2023 terdapat 1.577.255 pernikahan di Indonesia. Pada tahun yang sama tercatat 463.654 perceraian di Indonesia, menurun 10,2 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yakni 516.344 kasus.

BPS pun mencatat terdapat 317.715 pernikahan di Jawa Barat pada 2023. Pada tahun yang sama, terdapat 102.280 perceraian di Jawa Barat. Kabupaten Indramayu menempati perceraian tertinggi, yakni 8.827 kasus dan di tahun yang sama tercatat 15.590 pernikahan.

Posisi kedua, perceraian terbanyak di Jawa Barat ada di Kabupaten Bandung, yakni 7.683 kasus, sedangkan di tahun yang sama terdapat 28.065 pernikahan. Angka perceraian tertinggi ketiga adalah Kabupaten Bogor dengan 7.376 kasus, dengan 32.136 pernikahan pada 2023.

Penyebabnya pun beragam, dari mulai pernikahan usia dini yang masih tinggi, perekonomian, perselingkuhan, sampai masalah sosial dan budaya.

Dikutip dari Tribun Jabar, angka perceraian ini menjadi perhatian Kementerian Agama RI. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pun melakukan berbagai upaya untuk menekan angka perceraian tersebut, di antaranya melalui bimbingan pranikah.

Wibowo mengatakan dua permasalahan, yakni perceraian dan pernikahan usia dini, di antaranya diatasi dengan bimbingan pranikah sampai bimbingan remaja usia sekolah.

Ia mengatakan bimbingan pranikah pun dilakukan tidak hanya untuk menurunkan angka perceraian, namun menyiapkan keluarga yang bahagia dan anak yang bebas stunting.

"Ke depan calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan ada bimbingan untuk perhatikan stunting di KUA (Kantor Urusan Agama)," kata Wibowo.

Pihaknya juga melakukan revitalisasi fisik terhadap gedung KUA dan hal ini pun tengah menciptakan tren pernikahan di KUA di kalangan anak muda.

"Sekarang anak muda lebig suka menikah di KUA karena tampilan bagus dan layanan baik, menerapkan customer service cukup baik. Karena KUA-nya instagramable dan pasti gratis. Kecuali kalau keluar, ada biaya Rp 600 ribu ditransfer melalui bank. Sekarang banyak pernikahan viral, anak muda bangga nikah di KUA yang representatif," tutur dia.

Ia mencatat ada 627 KUA sudah direvitalisasi. Untuk program bimbingan pranikah sendiri, telah dilaksanakan kepada 64 ribuan remaja dan 17 ribuan keluarga.

https://bandung.kompas.com/read/2024/05/30/130128878/jabar-sumbang-angka-perceraian-tertinggi-di-indonesia