Dampak Buruk Abaikan Masalah Kesehatan Busi pada Mobil
13-November-24, 21:51Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Memasuki Agustus 2024, harga bahan bakar minyak (BBM) mulai mengalami kenaikan. Kondisi tersebut menjadi sebuah beban bagi sebagian besar pengguna kendaraan, apalagi pemilik mobil.
Karena itu, ada baiknya pemilik mobil melakukan langkah-langkah preventif sebagai upaya menghemat pembelian BBM. Salah satunya dengan mengoptimalkan performa kendaraan.
Seperti diketahui, busi menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada efisiensi bahan bakar sebuah kendaraan, lantaran punya fungsi untuk menghasilkan percikan api.
Garis besarnya, busi berguna menciptakan percikan api yang nantinya memicu ledakan campuran bensin dengan udara di dalam ruang bakar kendaraan, sehingga tercipta gaya dorong.
Artinya, bila busi tak lagi optimal, seperti tidak dirawat atau diabaikan masa pergantiannya, maka akan berdampak pada performa kendaraan.
Selain menghasilkan pembakaran yang tak sempurna, juga akan membuat tarikan mesin terasa berat yang berdampak pada konsumsi BBM yang lebih boros dari biasanya.
"Busi yang lama tidak diganti akan mengalami penurunan performa, busi baru biasanya bisa memercikan bunga api yang besar, tapi busi yang sudah jelek tidak mampu memercikan bunga api yang sama besarnya dengan yang baru," ujar Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, busi yang lama tidak diganti akan mengalami penurunan performa. Dalam hal ini terkait fungsinya untuk memercikan bunga api dan bisa berpengaruh pada kinerja mesin dan konsumsi bahan bakar.
Ibrohim menjelaskan, besar kecilnya bunga api akan berpengaruh pada cepat lambatnya campuran bensin dan udara di ruang bakar.
Pembakaran yang tidak sempurna, akan menghasilkan daya yang tidak maksimal, sehingga tidak semua bensin mampu dimaksimalkan atau terbakar.
"Ada bensin yang terbuang sia-sia, itu tentu bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros," kata Ibrohim.