Membangun Studio Game: Lebih dari Sekadar Modal, Ketahanan Mental Jadi Kunci

Membangun sebuah studio game yang sukses ternyata membutuhkan lebih dari sekadar suntikan dana. Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein, menekankan pentingnya mempersiapkan mental yang kuat bagi para calon pengembang.

"Ketersediaan modal memang penting, tetapi jika para pengembang memiliki komitmen yang kuat, misalnya bersedia untuk tidak mengambil keuntungan selama satu tahun pertama, masalah finansial masih dapat diatasi. Namun, mentalitas seorang pengusaha, kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri, juga merupakan tantangan tersendiri," ujar Shafiq pada acara peluncuran Google x Unity Game Developer Training Program 2025 di Thamrin Nine Ballroom, Senin (21/4/2025).

Shafiq menjelaskan bahwa ketika seseorang memutuskan untuk menjalankan bisnis sendiri, semua permasalahan perusahaan menjadi tanggung jawabnya. Hal ini berbeda dengan status karyawan, di mana masalah dapat didiskusikan dan diselesaikan bersama atasan. "Ketika benar-benar berdiri di atas kaki sendiri, seringkali muncul keraguan, apakah kita benar-benar siap atau tidak," tambahnya.

Oleh karena itu, Shafiq menyarankan agar para calon pendiri studio game memperbanyak pengalaman terlebih dahulu. Mereka perlu memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat membuka studio game. Belajar dari para ahli yang telah lebih dulu terjun ke industri ini juga sangat dianjurkan.

"Setelah memiliki modal yang cukup, baik dari segi finansial maupun mental, barulah terjun. Jangan langsung membuka studio game setelah lulus kuliah," tegas Shafiq. Ia mencontohkan budaya di luar Indonesia, di mana pendiri studio game biasanya adalah para veteran yang telah lama berkecimpung di industri ini.

"Di luar negeri, startup game developer biasanya didirikan oleh para veteran yang telah bertahun-tahun berkarier di industri ini, seperti Kojima," jelasnya.

Lebih lanjut, Shafiq menyoroti bahwa tingkat kesulitan dalam membangun studio game sangat bergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Menjadi seorang solo developer mungkin lebih mudah, meskipun tetap ada tantangan yang harus dihadapi. Namun, jika ingin merekrut karyawan, pekerjaan mungkin terasa lebih mudah, tetapi masalah cash flow akan menjadi lebih kompleks. "Sebenarnya, tidak ada yang mudah. Yang terpenting adalah kemauan. Karena semua orang pasti akan menghadapi kesulitan, terutama dalam kondisi ekonomi seperti saat ini," pungkasnya.

Tips dari Shafiq Husein:

  • Perbanyak pengalaman sebelum mendirikan studio game.
  • Pahami batasan dan aturan dalam industri game.
  • Belajar dari para ahli yang sudah berpengalaman.
  • Siapkan modal yang cukup, baik finansial maupun mental.