Puluhan Ribu KIP yang Ditemukan di Pengepul Rongsokan Diduga Kartu yang Harusnya Dimusnahkan
13-November-24, 21:45Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional -Pemimpin BNI Wilayah 14 Faizal Arief Setiawan mengatakan, kartu debit Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang ditemukan di lapak pengepul rongsokan di Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (6/4/2023), sudah tak aktif.
Faizal mengatakan, sebelumnya terdapat 37.344 kartu yang hendak dimusnahkan dan telah dibuatkan berita acara pemusnahan secara resmi.
Namun, dalam prosesnya, diduga terdapat pihak yang memiliki itikad tidak baik.
BNI tengah bekerja sama dengan pihak aparat hukum untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut.
"Apabila ditemukan unsur kesengajaan oleh pihak tertentu, BNI akan menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Faizal, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (7/4/2023).
Faizal juga menjelaskan bahwa pemusnahan kartu tidak merugikan negara dan telah dilakukan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Selain itu, pemusnahan kartu tidak menghambat penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) ke rekening siswa penerima.
Untuk diketahui, BNI merupakan bank yang menyalurkan PIP melalui KIP.
Sebelumnya diberitakan, puluhan ribu Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditemukan di lapak rongsokan di Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (6/4/2023).
Kartu-kartu tersebut ditemukan oleh anggota Sat Sabhara Polres Lebak, Aipda Sulistiyono, yang tengah berpatroli.
Di lapak tersebut, kata Sulistiyono, ada beberapa kardus dan karung berisi KIP. Dia memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan ribu kartu.
Sementara, pemilik lapak rongsokan, Udin, mengatakan, KIP tersebut berasal dari kiriman bank yang menjual kepadanya beberapa waktu lalu.
“Sekitar 10 hari lalu datang orang bawa losbak, jual kertas sekitar 40 karung dan dus,” kata Udin ditemui kumpulan berita terkini melaporkan hal tersebut, seperti yang diberitakan oleh media nasional sebelumnya di lapaknya, Jumat (7/4/2023).
Kertas tersebut dibeli Rp 2.000 per kilogram. Sementara berat total keseluruhan mencapai empat kuintal.
“Jadi empat kuintal dikali Rp 2.000, jadi Rp 800.000,” kata Udin.