Lewat Gerakan LTT, Kementan Optimalkan Lahan dengan Integrasi Kelapa dan Jagung
13-November-24, 21:33Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional – Kementerian Pertanian (Kementan) fokus mempercepat langkah menuju swasembada pangan dengan berbagai strategi, salah satunya melalui gerakan percepatan Luas Tanam Tambah (LTT) tanam jagung di beberapa wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis akselerasi percepatan tanam jagung yang diselingi komoditas strategis lainnya, seperti tanaman kelapa, akan semakin mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Mewakili Menteri Pertanian, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah menggelar pencanangan program integrasi komoditas perkebunan dengan tanaman pangan di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kali ini, penanaman benih jagung dan kelapa dilakukan di Desa Liu, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulsel.
Pencanangan itu dilakukan bersama Bupati Wajo, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Perkebunan (BBP2TP) Surabaya, dan Kepala Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) Pontianak.
Kecamatan Sabbangparu memiliki potensi jagung seluas 2.500 hektar (ha), sedangkan kelapa sebesar 3.000 ha. Desa Liu memiliki potensi jagung sebesar 207 ha dan kelapa sebesar 175 ha.
“Ini arahan Bapak Menteri, benih yang sudah dikirim dari pemerintah tolong ditanam dan dijaga terus,” ungkapnya dalam siaran pers.
Andi mengatakan, pihaknya melihat potensi pertanian cukup besar untuk komoditas kelapa dan jagung yang tengah ditanam bersama.
“Ada sekitar 300-400 ha. Pak Kepala Dinas (Kadis), tahun depan kita replanting tanaman kelapa sekitar 300 ha, berarti 36.000-45.000 batang kelapa,” ujarnya.
Dia berharap, selain tanaman tersebut bisa diselingi jagung, pihaknya bisa mengintegrasikan tanaman dengan kakao.
Andi juga meminta para petani menjaga komitmen dan melaksanakan sistem budi daya tanaman yang sesuai dengan Good Agricultural Practices (GAP) agar produktivitas tanaman yang dihasilkan bisa maksimal.
"Kami harus optimistis dengan kekayaan sumber daya lahan yang telah diberikan Allah SWT. Ini dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan bangsa dan negara,” terangnya.