Bulog Berpeluang Batalkan Impor 1 Juta Ton Beras

Jakarta, Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan --

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berpeluang membatalkan impor 1 juta ton beras , meski sudah mendapat penugasan dari pemerintah.

Alasannya, Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, mengatakan musim panen raya akan datang pada Maret-April nanti.

Jika benar, Bulog memperkirakan menyerap sebanyak 390.800 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari hasil panen raya.

Sementara saat ini, stok beras Bulog mencapai 883.585 ton, terdiri dari beras CBP 859.877 ton dan beras komersial sebanyak 23.708 ton.

Ini berarti, setelah panen raya, stok CBP Bulog pada akhir April di atas 1 juta ton beras dan telah memenuhi cadangan beras CBP per tahun, sehingga tidak diperlukan importasi beras.

"Prinsipnya kami mengutamakan produksi dalam negeri untuk CBP, walaupun kami mendapatkan tugas impor 1 juta itu belum tentu kami laksanakan karena kami tetap memprioritaskan produksi dalam negeri yang puncaknya Maret-April," katanya pada rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (15/3).

Di kesempatan sama, Buwas mengaku masih memiliki stok beras impor dari 2018 silam. Dari total pengadaan sebanyak 1.785.450 ton beras, masih tersisa 275.811 ton beras. Dari jumlah tersebut, 106.642 ton di antaranya merupakan beras turun mutu.

Ia membeberkan bahwa beras tidak dapat dikeluarkan karena proses penyerapan di hulu tidak disertai dengan program di hilir. Semenjak program rastra dihapuskan, ia menyebut Bulog kesulitan menyalurkan beras hasil serapan.

"CBP merupakan kepentingan pemerintah, sementara program pengolahan CBP hanya aktif pada sisi hulu, namun cenderung menurun pada sisi hilir. Ini yang menjadi permasalahan Bulog. Saat ini, pengadaan beras CBP sepenuhnya dapat dipenuhi dari dalam negeri," jelasnya.

Oleh karena itu, ia mengusulkan pemerintah untuk mengevaluasi penugasan yang diberikan kepada Bulog. Ia menyebut penugasan Bulog menyerap 1-1,5 juta ton CBP per tahunnya tidak akan efektif jika tidak disertai dengan kebijakan penyaluran ke masyarakat.

"Tanpa kebijakan penyaluran yang efektif, maka kebijakan CBP sejumlah tersebut perlu dipertimbangkan kembali, sehingga tidak membebani kinerja Bulog secara finansial maupun operasional," tandasnya.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 1 juta sampai 1,5 juta ton dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan demi menjaga pasokan dan harga beras di dalam negeri.

"Salah satu yang penting adalah penyediaan beras dengan stok 1 juta-1,5 juta ton," ungkap Airlangga dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3).

Airlangga menjelaskan terdapat dua skema dalam menjaga pasokan beras di dalam negeri. Pertama, impor 500 ribu ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.

Kedua, penyerapan gabah oleh Perum Bulog dengan target setara beras 900 ribu ton saat panen raya pada Maret sampai Mei 2021 dan 500 ribu ton pada Juni 2021-September 2021.

Langkah ini diambil terutama setelah program bantuan sosial (bansos) beras selama kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), antisipasi dampak banjir, dan pandemi covid-19.

Rencana itu menuai kritik sejumlah pihak. Salah satunya Ekonom Senior Faisal Basri. Ia optimistis produksi beras dalam negeri akan meningkat, sehingga tak butuh impor beras.

Setidaknya, ada dua alasan produksi beras akan meningkat. Pertama, di tengah pandemi covid-19, sektor pertanian masih bisa mencatatkan pertumbuhan positif. Bahkan, subsektor tanaman pangan tumbuh positif 3,54 persen, tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Kedua, BPS mengumumkan bahwa potensi produksi beras Januari-April tahun ini mencapai 14,54 juta ton, meningkat sebanyak 3,08 juta ton atau 26,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Belum lagi, petani akan mengalami panen raya pada April-Mei mendatang. "Peningkatan produksi yang cukup tajam, khususnya pada April-Mei, sudah di depan mata," imbuh dia.

"Masih ada waktu yang cukup pula untuk mengamankan peningkatan produksi sampai akhir tahun ini," ujarnya dalam tulisan bertajuk Mau Impor Beras Besar-besaran Lagi: Pemburuan Rente Lagi, Rente Lagi di blog faisalbasri.com.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210315124239-92-617564/bulog-berpeluang-batalkan-impor-1-juta-ton-beras